Site icon Beritaenam.com

Tak Setuju Aksi Tekan KPU, Waketum PAN: Saya Percaya Independen

Bara Hasibuan.

beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan meminta jangan ada yang merusak proses pemilu termasuk adanya upaya delegitimasi terhadap KPU. Bara mengatakan rakyat harus memberi kepercayaan kepada KPU karena penyelenggara pemilu telah bekerja keras dan bersikap transparan.

“Dan saya melihat bahwa KPU selama ini sudah berusaha untuk bersikap transparan untuk membuktikan bahwa seluruh fase dalam proses pemilihan umum ini, dari proses kampanye, pencoblosan 17 April, sampai sekarang penghitungan suara, mereka sudah berusaha keras untuk bersikap transparan,” ujar Bara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Pernyataan Bara tersebut merespons pertanyaan mengenai ucapan Kivlan Zein yang beredar dalam sebuah video, yang meminta KPU dan Bawaslu mendiskualifikasi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Bara masih percaya KPU bersikap independen karena para komisionernya dipilih oleh DPR. Jika masih ada kesalahan, menurut Bara, itu adalah hal yang normal.

“Dan itu kan memang keseluruhan anggota (komisioner KPU) dipilih oleh DPR. Jadi saya masih percaya pada sikap mereka yang independen. Walaupun tidak sempurna, karena ini kan demokrasi kita masih berkembang, negara kita sangat luas. Kalau ada kekurangan, kesalahan di sana sini, itu sangat normal,” ucap Bara.

Bara menilai kesalahan dalam KPU bukan bersifat disengaja atau termasuk dalam desain yang terstruktur, sistematis, dan masif seperti yang selama ini dituduhkan. Bara mengaku tak setuju jika ada upaya menekan KPU.

“Jadi saya tidak setuju dengan aksi untuk menekan KPU. Justru kita harus mendukung KPU, memberikan proteksi kepada mereka. Semua tokoh masyarakat, elite terutama, jangan menekan KPU,” tegasnya.

Bara menilai adanya aksi yang menekan KPU bisa menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat. Padahal, menurutnya, jika ada indikasi kecurangan, sudah ada mekanisme tersendiri dalam UU Pemilu, seperti melapor kepada Bawaslu atau membawa kasusnya ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Melansir detik.com, Bara mengatakan, sampai saat ini dirinya tidak melihat adanya bukti kuat bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif di level nasional yang menguntungkan salah satu kandidat. Namun, ia tak menampik jika ada kecurangan pemilu di tingkat daerah pemilihan (dapil).

“Kalau kecurangan-kecurangan tingkat lokal itu memang ada, tidak bisa dipungkiri. Hampir di semua dapil, termasuk dapil saya pun ada. Itu ada. Dan itu berbagai macam faktor kan. Tapi kan yang menjadi persoalan di sini apakah ada kecurangan bersifat terstruktur, masif, dan sistematis dalam skala nasional. Dan itu saya pikir belum ada sampai sekarang,” tuturnya.

Sebelumnya, di media sosial dan pesan WhatsApp beredar video Kivlan Zen bicara di sebuah forum. Dalam video berdurasi 30 detik itu, Kivlan mengajak hadirin dalam forum tersebut untuk ke Lapangan Banteng pada 9 Mei.

Setelah itu, mereka akan meminta KPU dan Bawaslu mendiskualifikasi Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Dalam video tersebut, Kivlan mengatakan akan melawan pihak yang menghalangi mereka.

Exit mobile version