Site icon Beritaenam.com

Tak Terhalang Perut Buncit, Seks Kala Istri Hamil

Beritaenam.com — Memiliki Anak merupakan dambaan setiap suami istri. Akibatnya, saat tanda-tanda buah hati itu datang, berbagai reaksi pun menyertainya. Suami langsung menunjukkan rasa sayangnya pada sang istri.

Seorang calon ayah, memang, acap kali memberikan perhatian dan perlindungan yang berlebihan kepada istrinya. Selain cinta, tentu karena rasa khawatir akan keselamatan jabang bayi. Akibatnya, rasa khawatir itu terkadang merembet pula ke urusan ranjang.

Sejuta pikiran menari-nari di kepala para calon ayah. Ada yang mengatakan, sperma bisa menerobos masuk ke rahim, ada pula yang mengatakan, guncangan pada saat berhubungan bisa memengaruhi posisi calon bayi.

Banyak lagi anggapan-anggapan miring yang tak kalah serunya. Khawatir terjadi sesuatu, apalagi perut sang istri lagi gendut, banyak suami memilih untuk menyetop sementara kegiatan seksnya.

Berhenti Melakukan Seks, Sementara Kebutuhan Biologis Mendesak Hebat.

Sudah banyak informasi bahwa hubungan intim saat istri hamil merupakan hal yang biasa dan tak akan mengganggu perkembangan sang jabang bayi. Namun, ucapan itu tak kunjung menenteramkan batin para calon ayah itu.

Sebenarnya, sepanjang hubungan seks itu dilakukan secara sehat tak ada masalah. Yang menjadi persoalan justru jika Anda tak melakukannya. Sebab, sejumlah besar perempuan malah menginginkan bentuk keintiman yang lebih pada saat mereka hamil.

Hanya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, sebelum dan pada saat hubungan itu berlangsung, antara lain:

Selisik kondisi dan latar belakang Anda.

Jika selama ini Anda rajin mengonsumsi minuman keras atau obat-obatan terlarang, jangan berani mengambil risiko. Periksakan kondisi Anda sebelum melakukan hubungan. Sebab, percintaan Anda bisa memengaruhi perkembangan otak jabang bayi.

Jika dokter mengizinkan, artinya tingkat konsentrasi alkohol dalam darah Anda masih ringan. Tetapi, jika dia tidak mengizinkan, bersabarlah. Hidup tidak akan berakhir dengan menunda percintaan. Wujudkan rasa cinta dan kepedulian Anda dalam bentuk yang lain.

Apabila alasan sang dokter di luar poin dua, tanyakan dua hal penting padanya. Pertama, berapa lama hubungan seks itu tidak dilakukan. Apakah sepanjang usia kehamilan atau pada bulan-bulan tertentu.

Kedua, tanyakan batasan-batasannya. Apakah yang dimaksud sang dokter untuk tidak berhubungan seks adalah tidak melakukan penetrasi, atau tidak melakukan kontak seksual sama sekali.

Berpuasa seks.

Seks berhenti dilakukan, jika dalam keadaan istri mengalami sesuatu. Beberapa di antaranya adalah jika plasenta melilit leher bayi, air ketubannya habis, atau terjadi perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, dan lain-lain.

Ada beberapa kasus, seorang perempuan masih mendapatkan haid pada dua bulan pertama usia kehamilannya. Jadi, jangan terlalu kaget apabila Anda menemukan darah. Namun, ada baiknya istri Anda memeriksakan pendarahaan itu ke dokter, untuk jaga-jaga.

Jangan takut bahwa guncangan saat melakukan hubungan seks akan memengaruhi kehidupan janin. Posisi janin dilindungi cairan yang mampu meredam guncangan yang terjadi. Jadi, lakukan saja, meski tak harus “menggenjot” hebat.

Benarkah Ujung penis Anda bisa menyentuh ke calon bayi?

Tak perlu kuatir. Itu tidak akan terjadi.

Pada saat pemanasan atau foreplay, jangan memberikan penekanan secara berlebihan pada wilayah perut sang istri. Tumpahkan perhatian khusus pada bagian putingnya. Pada saat hamil, umumnya puting perempun sangat sensitif. Jika perlu, berika pelumas di bagian itu agar rasa sakit yang timbul bisa diredam.

Dalam kondisi istri hamil, sebagian pria cenderung mengalami ejakulasi dini saat berhubungan. Kondisi itu timbul karena rasa khawatir mereka pada calon anak. Jadi, pastikan bahwa posisi yang Anda tempuh tidak mengimpit perut istri.

Pada saat melakukan hubungan, pastikan posisi yang Anda ambill memberikan ruang yang lebih leluasa pada perut istri, seperti melakukannya dari belakang badan dia (doggy), atau dengan menyamping saat berbaring.

Posisi Ngesek Yang Pas.

Dalam keadaan hamil, perempuan biasanya mendapat pelumas ekstra pada daerah vaginalnya.

Bau yang lebih menyengat ketimbang sebelumnya akan terasa berlebih ketika Anda melakukan oral seks.

Jika Anda tak merasa terganggu, lakukanlah. Tapi, jika cairan dan bau terasa tidak normal, sebaiknya memeriksakan istri ke dokter.

Jadi, yang terpenting sesungguhnya adalah memperteguh keyakinan Anda bahwa tak akan ada efek samping dari hubungan intim yang dilakukan pada kondisi janin, baik secara fisik maupun emosional.

Janin manusia tak seluruhnya mencatat semua aksi yang terjadi di luar perut ibu. Jadi, jangan takut dengan suara “kecipak-kecipuk” yang terjadi. Mungkin, malah itu dianggapnya sebagai irama jazz.

Exit mobile version