Site icon Beritaenam.com

Temuan  COVID-19 B117 di Indonesia

Seiring berjalannya pandemi COVID-19, penelitian mengungkapkan kemunculan berbagai varian baru virus SARS-COV-2.

Ahli menyebut wajar bagi virus bermutasi dan tidak semuanya berdampak serius. Namun, memang ada beberapa varian yang jadi perhatian karena mutasinya dianggap signifikan.

Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) Dante Saksono mengungkapkan Ini adalah salah satu varian baru COVID-19 yang kini jadi perhatian dunia.

“Tepat satu tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117, UK mutation, di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus,” kata Wamenkes Dante.

Setidaknya sampai saat ini ada 5 jenis VOC yang dilaporkan. Dua dari varian tersebut diketahui sudah teridentifikasi di Indonesia. Berikut rangkumannya:

1. D614G

Dikutip dari situs resmi WHO, varian D614G diprediksi pertama kali muncul pada akhir Januari atau awal Februari 2020. Studi pada model sel paru-paru manusia dan hewan menunjukkan varian ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, namun gejala dan tingkat keparahannya tetap sama dengan varian sebelumnya.

Varian Corona D614G akhirnya kini jadi salah satu varian yang mendominasi di dunia dan dilaporkan juga sudah menyebar di Indonesia.

“Dari 244 whole genome sequencing (WGS) yang disubmit itu, ada sekitar beberapa yang belum confirm ya, yang sudah confirm itu 221 kalau tidak salah, 70 persennya D614G,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio.

2. Cluster 5

Cluster 5 adalah sebutan untuk varian baru COVID-19 yang menyebar di antara hewan cerpelai pada bulan Agustus-September 2020 lalu. Varian ini jadi perhatian karena diketahui dapat menular ke manusia dari hewan dan begitu pula sebaliknya.

Negara-negara Eropa, terutama Denmark, yang melaporkan varian ini langsung bertindak dengan memusnahkan jutaan ekor cerpelai.

3. B117

Varian corona B117 atau VOC 202012/01 pertama kali diidentifikasi di Inggris dan dilaporkan ke WHO pada awal Desember 2020. Varian ini disebut-sebut menjadi penyebab lonjakan kasus di Eropa karena sifatnya yang menurut peneliti lebih mudah menular.

“Bagaimana dan di mana SARS-COV-2 VOC 202012/01 pastinya berasal sampai sekarang belum bisa ditemukan,” tulis WHO.

Kabar kemunculan varian B117 membuat banyak negara membatasi perjalanan ke dan dari Inggris. Namun, B117 berhasil menyebar luas dengan berbagai negara melaporkannya, termasuk Indonesia.

4. B1351

B1351 atau 501Y.V2 merupakan varian baru yang dilaporkan muncul di Afrika Selatan. Varian ini jadi perhatian karena memiliki mutasi yang dianggap berdampak terhadap efektivitas vaksin COVID-19.

Berbagai studi memang menemukan adanya penurunan efikasi vaksin terhadap B1351. Namun, WHO menyebut vaksin masih bisa melindungi orang-orang dari infeksi parah sehingga program vaksinasi disarankan tetap terus berjalan.

Beberapa produsen dilaporkan sudah mulai berusaha memodifikasi vaksin COVID-19 yang spesifik untuk varian ini.

5. P1

P1 atau 501Y.V3 adalah varian baru Covid-19 yang pertama kali dilaporkan oleh otoritas kesehatan Jepang pada empat orang dari Brasil. Varian jadi perhatian karena memiliki mutasi yang berpotensi membuatnya jadi lebih mudah menular dan resistan terhadap vaksin.

 

Exit mobile version