Site icon Beritaenam.com

TKD Jokowi-Ma’ruf Jatim: Kita akan Rebut Semua Suara Milenial

Ketua TKD Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.

beritaenam.com, Surabaya – Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widod ( Jokowi)-KH Ma’ruf wilayah Jawa Timur meminta para relawan dan pendukung untuk terus menyosialisasikan Paslon 01 hingga tanggal pencoblosan, 17 April 2019.

Menurut Ketua TKD Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, deklarasi dukungan seperti yang dilakukan SMA/SMK se- Surabaya, Sabtu (2/3), penting untuk kemudian melakukan kerja-kerja politik untuk memberi pemahaman kepada masyarakat.

“Itu (deklarasi) suatu keinginan dari hati, pikiran, yang diucapkan, kemudian yang kita harapkan ke bawah, bukan sekadar datang ke sini cuma 5 ribu,” papar Machfud usai menghadiri deklarasi Milenial Ijo untuk Jokowi di Surabaya.

Tapi kemudian, lanjutnya, dari jumlah 5 ribu orang itu berkembang lebih banyak lagi.

“Itu (5 ribu orang) bisa ke mana-mana, ke teman-temannya, adiknya, kakaknya, ibunya, memberikan pemahaman untuk memilih Pak Jokowi,” sambungnya.

Sementara merujuk data di Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih milenial di Jawa Timur mencapai sekitar 8,3 juta orang, atau seperempat dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) hasil perbaikan, yang mencapai 20,91 juta.

“Suara milenial kita harapkan, kita rebut semua. Karena orang-orang sudah pada tahu, mulai sadar, beda konstalasi 2014 dengan 2019, sekarang semuanya pada tahu Pak Jokowi,” katanya lagi.

Apalagi kelompok milenial, kata mantan Kapolda Jawa Timur ini, sangat anti-berita bohong, fitnah, dan hoaks.

“Jadi kita berharap, suara maksimal dari milenial ke Pak Jokowi,” tandas Machfud, seperti dikutip dari merdeka.com

Di tempat sama, Sekjen PKB, Hanif Dhakiri yang juga hadir di acara deklarasi Milenial Ijo untuk Jokowi, mengatakan bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) saat ini sudah semakin memaksimalkan konsolidasinya.

“Sosialisasi ke masyarakat sudah lebih intensif dilakukan,” kata Hanif.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) ini juga mengajak para milenial untuk memilih pemimpin menggunakan akal sehatnya, memilik pemimpin yang sudah nyata prestasinya.

“Kita juga akan coba mengeliminasi ke masyarakat karena banyak berkembang berita dan kabar hoaks,” tandas Hanif.

Exit mobile version