beritaenam.com, Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto memprediksi jagoannya unggul jauh dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selisih perolehan suaranya diprediksi sekitar 19,3 juta.
“Perbedaan antara suara Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi diperkirakan di atas 19,3 juta,” kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.
Hasto mengatakan, pelaksanaan Pemilu 2019 patut diapresiasi oleh seluruh pihak. Sebab, tingkat partisipasi pemilihnya mencapai 81 persen.
Situasi ini menunjukan bahwa dari aspek legalitas dan legitimasi memenuhi seluruh syarat Pemilu yang demokratis, jujur, dan adil.
“Dengan demikian memberikan basis legalitas dan legitimasi bagi kepemimpinan Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma’ruf Amin ke depan,” ungkap Sekjen PDI Perjuangan itu.
Hasto pun mengajak seluruh pihak menjaga situasi politik dan keamanan negara tetao kondusif. Ia berharap tidak ada gerakan atau provokasi yang ke arah negatif.
“Karena mereka yang melakukan provokasi itu akan berhadapan dengan kekuatan rakyat itu sendiri,” ungkapnya.
Hasto pun menyoroti kubu Prabowo-Sandi yang tak mau menerima hasil Pilpres. Toh, di sisi lain sepertinya partai politik pendukung Prabowo-Sandi menerima hasil Pileg.
“Suatu sikap yang tidak dewasa dan akan jadi catatan kelam di dalam tradisi demokrasi kita,” tegasnya.
Dari hasil rekapitulasi per Jumat, 17 Mei 2019, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, sementara masih unggul dari rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ini berdasarkan penetapan rekapitulasi nasional di 27 provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Data hingga, Jumat, 17 Mei 2019, pasangan petahana telah mengumpulkan 70.324.295 suara. Sementara itu, pasangan penantang dengan nomor urut 02 baru mendapatkan 56.170.866 suara. Jokowi masih mengamankan kemenangan dengan jarak dua digit, yaitu 14.153.429 suara.
Presentasi perolehan suara Jokowi-Ma’ruf menyentuh angka 55,59 persen dari total 126.495.161 suara sah yang masuk untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) di 27 provinsi. Di sisi lain, Prabowo-Sandi baru mencapai 44.1 persen.