Beritaenam.com, Istanbul – Informasi terbaru menyebut wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, langsung diserang begitu masuk ke dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Informasi ini juga menyebut Khashoggi dipukuli di depan Konsul Jenderal (Konjen) Saudi, Mohammad Utaybi.
Seperti dilansir media lokal Turki, Daily Sabah, Rabu (17/10/2018), informasi terbaru ini diungkapkan oleh seorang sumber pejabat Turki yang dikutip oleh media Al Jazeera Arabic.
Sumber anonim dari kalangan pejabat Turki itu menyebut Khashoggi langsung diserang usai masuk ke Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu dan tidak ada interogasi yang dilakukan padanya.
Disebutkan Al Jazeera, Khashoggi kemudian diberi obat dan dibawa ke ruangan Konjen Saudi. Di ruangan itu, Khashoggi dipukuli di depan sang Konjen.
Menurut Al Jazeera, Khashoggi dibunuh dalam waktu 7 menit setelah masuk ke Konsulat Saudi. Usai dibunuh, jenazah Khashoggi dimutilasi.
Laporan Al Jazeera menyebut Dr Salah Muhammed Al-Tubaigy selaku Kepala Bukti Forensik pada Departemen Keamanan Umum Saudi, awalnya meminta sang Konjen untuk meninggalkan ruangan sebelum dia memutilasi jenazah Khashoggi.
Nama Al-Tubaigy masuk dalam daftar 15 warga Saudi mencurigakan yang tiba di Istanbul dan masuk ke Konsulat Saudi sebelum Khashoggi menghilang.
Kepada CNN, sejumlah pejabat Turki menunjukkan scan paspor milik 7 warga Saudi di antaranya, yang dicurigai menjadi anggota tim pembunuh.
Scan paspor diambil pada hari yang sama saat Khashoggi menghilang. Salah satu scan paspor itu diyakini milik Al-Tubaigy.
Satu hal mencurigakan lainnya adalah para staf Konsulat Saudi diminta pulang lebih awal pada hari Khashoggi menghilang pada 2 Oktober lalu.
Al Jazeera yang mengutip sumber pejabat Turki, menyebut para staf konsulat diminta pulang pukul 11.30 waktu setempat dan diberitahu akan ada rapat di konsulat.
Kembali pada laporan Al Jazeera soal mutilasi, disebutkan bahwa Al-Tubaigy meminta orang-orang yang ada di dalam ruangan untuk mendengarkan musik sementara dirinya melakukan aksi keji terhadap jenazah Khashoggi. Belum ada tanggapan dari otoritas Saudi terkait laporan ini.
Sumber pejabat Turki yang dikutip Al Jazeera menyebut rekaman aksi mengerikan terhadap Khashoggi itu telah didapatkan polisi Turki. Bukti berupa rekaman audio itu disebut berdurasi 11 menit.
Analisis suara terhadap rekaman itu telah dilakukan dan polisi Turki mengidentifikasi tiga suara pria yang diyakini warga Saudi, selain suara yang diyakini sebagai suara Khashoggi.
Klaim Khashoggi dimutilasi sebelumnya telah dimuat oleh media ternama AS, New York Times (NYT) dan CNN. Pada Selasa (16/10) waktu setempat, CNN mengutip sumber pejabat Turki yang menyebut jenazah Khashoggi dimutilasi setelah dibunuh di dalam Konsulat Saudi, dua pekan lalu. Pernyataan ini dimuat usai otoritas Turki menggeledah Konsulat Saudi pada Senin (15/10) malam.
Sumber pejabat Turki itu tak menyebut lebih lanjut soal metode pembuangan jenazah Khashoggi. Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan temuan cat baru di gedung Konsulat Saudi saat penggeledahan.
Erdogan menyebut pihaknya sedang memeriksa dugaan material beracun yang disembunyikan di dalam Konsulat Saudi. Dilaporkan Turki sedang menyelidiki klaim jenazah Khashoggi dilarutkan dengan zat asam.
“Harapan saya adalah kita bisa mencapai kesimpulan yang akan memberikan kita opini masuk akal sesegera mungkin, karena penyelidikan kini memeriksa begitu banyak hal seperti material beracun dan material-material itu dihilangkan dengan mengecat ulang di atasnya,” sebut Erdogan seperti dilansir media Turki, Hurriyet Daily News.