beritaenam.com, Jakarta – Cawapres Ma’ruf Amin menilai Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten menjadi tempat hoax atau berita palsu merajalela. Ma’ruf pun meminta Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mengkonsentrasikan gerakan tangkal hoax di tiga provinsi tersebut.
Hal ini diungkapkan Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf, Usman Kansong, setelah menemui Ma’ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).
Ma’ruf dan Usman membahas berbagai hal dalam pertemuan tersebut, salah satunya gerakan tangkal hoax yang baru saja diluncurkan TKN.
“Bahwa gerakan tangkal hoax itu harus kita lakukan dengan strategi yang benar karena Kiai sendiri melihat bahwa hoax itu sudah merajalela ke mana-mana. Beliau menyebut tiga provinsi yang penyebaran hoax-nya lumayan masif adalah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Karena itu, beliau meminta agar tiga daerah itu untuk menjadi konsentrasi gerakan tangkal hoax,” kata Usman.
Kepada Usman, Ma’ruf pun menyebut beberapa hoax yang menyerang Jokowi-Ma’ruf, salah satunya isu tenaga kerja asing. Ma’ruf meminta TKN menjawab secara benar setiap isu yang menyerang TKN.
“Dia (Ma’ruf) meminta kita menjawab secara benar (isu yang menyerang). Yang lain lagi isu bahwa misalnya sampai ke bawah, itu Kiai nanti cuma beberapa tahun saja menjadi wakil presiden dan nanti akan diganti oleh Ahok misalnya. Isu itu juga menjadi pembicaraan kita dan Pak Kiai meminta kami sebagai juru bicara, sebagai bagian dari TKN, untuk menangkal itu bahwa itu tidak benar,” ujar Usman.
Sementara itu, Ma’ruf meminta kepada TKN untuk juga selalu mengkampanyekan setiap keberhasilan Jokowi.
“Bagaimana kita membangun opini keberhasilan yang dilakukan oleh Pak Jokowi. Bagaimana rencana-rencana yang sangat realistis di dalam membangun ke depan, kemudian menangkal hoax,” ujar Ma’ruf di lokasi yang sama, seperti dikutip dari detik.com
Dikatakan Ma’ruf, dirinya bersama Usman juga melakukan komunikasi terkait berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Usman pun sempat meminta saran kepada Ma’ruf.
“Dia juga minta saran dan pendapat saya, apa yang harus dilakukan di dalam rangka membangun keadaan yang lebih kondusif. Isu-isu apa, kemudian bagaimana kita mem-publish masalah-masalah yang memang bisa mengubah keadaan. Menangkal hoax dan sebagainya,” katanya.