Beritaenam.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan genap setahun memimpin Ibu Kota. PDIP DKI Jakarta menilai salah satu program unggulan, yaitu OK OCE gagal total.
“Program OK OCE Gubernur Anies Baswedan gagal total mencapai targetnya,” kata Sekretaris Fraksi PDIP DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, di kantornya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Rio menilai dari 54 ribu warga yang sudah mendaftar OK OCE, hanya sedikit yang berhasil hingga mendirikan izin usaha. PDIP DKI menilai Anies gagal merealisasikan janjinya menciptakan banyak pengusaha baru.
“Setahun kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno, baru berhasil mencetak usaha sekitar 3,31 persen, terlampau jauh dari sasaran awal,” jelas Rio.
Rio menuturkan target membangun OK OCE Mart juga juga tidak dibangun sesuai rencana. Dia menilai dari 44 target OK OCE Mart, hanya dibangun 7 gerai.
“Bahkan ada satu OK OCE Mart yang telah ditutup karena tidak sanggup membayar sewa,” ujar Rio.
Rio kemudian menyebut program OK Otrip yang diubah menjadi Jak Lingko juga tidak berjalan dengan baik. Target penumpang dinilai PDIP tidak tercapai.
“Angka penumpang jauh dari target yang digembor-gemborkan Pemprov DKI sepanjang 2018,” terangnya.
Rio menambahkan pengadaan rumah DP Rp 0 juga bukan dinikmati oleh warga miskin. Menurutnya, cicilan yang sangat tinggi tidak bisa dijangkau oleh warga tidak mampu.
“Minimum cicilan Rp 2 juta pe rbulan, tentunya ini di luar listrik dan air bersih. Plus iuran pengelolaan lingkungan karena status rusunami tidak memungkinkan diberikan subsidi,” ucap Rio.
Terakhir dia menilai, pengendalian banjir juga mandek. Rio mendorong Pemprov DKI meneruskan program normalisasi sungai tanpa harus memaksakan program naturalisasi untuk mencegah banjir.
“Kami setuju dengan program mempercantik sungai seperti apa yang digambarkan dalam program naturalisasi Tapi kalau tidak aman bagi masyarakat karena tidak jelas konsepnya, ya buat apa,” terang Rio.