Beritaenam.com — Bukan hanya pria yang bisa alami perubahan mood, terutama saat hendak mengalami menstruasi atau menopause.
Hal ini, diakibatkan oleh sindrom pramenstruasi alias PMS. Karena itu, wanita lebih sering dicap memiliki mood yang tidak stabil.
Kaum pria, juga bisa mengalami berbagai gejala PMS. Namanya irritable male syndrome.
Penyebabnya?
40 persen mengaku kurang atau tidak pernah mendapatkan kepuasan seksual. Kebanyakan dari mereka, sekitar 62 persen mengaku ingin kuat untuk menghilangkan stres dan ketakutan akan gagal itu.
Ironisnya, mereka tidak peka terhadap perasaan orang lain. Dan, biasanya Sindroma ini menyerang lelaki pada usia yang dianggap labil, yakni usia memasuki usia 30 tahun dan di ujung 40 tahunan.
Toh begitu, umur bukan menjadi faktor utama. Usia hanya mengindikasikan satu hal saja banyak faktor lainnya seperti, karir yang didapat pada pria seusianya.
Maka dari itu, Irritable Male Syndrom (IMS) ini sering disebut membidik pria-pria yang cenderung berkubang dalam aroma pesimistis.
Irritable male syndrome (IMS) atau yang dikenal dengan sebutan male depressive syndrome, merupakan suatu keadaan di mana pria mengalami rasa gugup, menjadi mudah gelisah atau tersinggung (irritable), kelelahan, dan depresi.
Kondisi ini, ternyata juga dipengaruhi oleh keadaan hormonal pria, tepatnya yaitu hormon testosteron. Adanya penurunan kadar testosteron pada pria ternyata bisa menyebabkan timbulnya gejala depresi dan kondisi mood yang buruk.
Selain gejala-gejala psikis, terdapat pula beberapa keluhan fisik yang sering dialami pria saat mengalami IMS, antara lain:
- Kehilangan gairah seksual
- Nyeri punggung
- Sakit kepala
- Gangguan fungsi seksual pria
Selain akibat perubahan kadar hormon testosteron, IMS juga dapat dipicu oleh tingkat stres yang tinggi dan penurunan kadar zat serotonin pada otak akibat pola makan atau diet yang salah (asupan nutrisi yang tidak seimbang).
Namun, perlu diperhatikan bahwa menurunnya kadar hormon testosteron tidak hanya disebabkan oleh stres dan perasaan tertekan. Hormon ini juga dapat menurun karena banyak faktor.
Di antaranya yaitu penuaan (kadar hormon akan menurun sebesar satu persen setiap tahun saat pria berusia 40 sampai 70 tahun), penyakit, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, serta pemilihan diet yang salah.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami IMS?
Melonjaknya Sindroma ini bisa dihadapi secara wajar dan natural.
Sebab, Sindroma ini merupakan permainan hormon yang doyan naik turun. Kuncinya, justru terletak pada taraf kematangan berfikir yang bisa menghambat munculnya Sindroma pria menyebalkan ini.
Pria yang sedang terserang IMS cenderung kritis. Segala sesuatu yang menjadi perhatiannya bisa mendatangkan kritik, omelan, ataupun rasa sedih.
Nah, pada kondisi seperti inilah tingkat pengertian pasangan dituntut lebih tinggi. Misalkan saja, ia tidak terlalu banyak menuntut, baik dari segi hubungan seks maupun romantisme.
Situasinya akan berbeda jika sang pasangan menanggapi sikap itu dengan tingkah laku yang sebaliknya.
Umpamanya, si wanita malah tidak memberikan dukungan serta tidak memahami kondisi suaminya. Mungkin saja hubungan atau perkawinan bisa bubar jalan.
Intinya, bagaimana cara menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan sokongan orang-orang di sekitar, terutama wanita sebagai pasangan pria.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi tubuh. Kadar hormon testosteron yang menurun pun bisa menyebabkan keseimbangan agresivitas berkurang, sehingga pria mudah tersinggung, marah, sensitif dan stres.
Testosteron juga berfungsi untuk menunjukkan maskulinitas. Jadi ketika maskulinitas menurun, maka timbulah rasa keterancaman dalam dirinya.
Situasi jadi berbeda apabila si pria dalam keadaan normal, ia bisa membagi pada orang lain atau pasangan secara langsung.
Biar kadar testosteron tak menukik tajam, mulailah memperhatikan menu makanan.
Bagaimanapun romantisme tetap membutuhkan hormon testosteron. Makanan yang mengandung karbohidrat glisemik tinggi semacam keripik kentang atau kentang goreng, roti dan pasta putih akan menurunkan kadar testosteron.
Pilih menu makanan yang mengandung daging tanpa lemak, sayuran segar dan nasi dari beras berserat. Segelas anggur merah juga bisa mengerek kadar testosteron.
Licorice dalam mint yang ada di permen atau penyegar mulut juga bisa menurunkan kadar testosteron. Sebagai gantinya, cobalah cokelat. Makan sepotong cokelat sejenak sebelum mencium si dia.
Rasakan betapa hormon testosteron Anda kian merangkak naik. Sedap!
“Feeling Top 20”
Ini adalah 20 perasaan atau gejala Irritable Male Syndrom (IMS). Yang dinamakan “Feeling Top 20”.
1. Marah
2. Tidak sabar
3. Suka menyalahkan
4. Tidak pernah puas
5. Sarkastis
6. Mudah resah
7. Hipersensitif
8. Merasa tak dihargai
9. Tegang
10. Merasa tidak dicintai
11. Senang bermusuhan
12. Suka beralasan
13. Depresi
14. Frustrasi
15. Suka menyendiri
16. Sering Sedih
17. Suka menantang
18. Suka membela diri
19. Banyak permintaan
20. Penuh kesulitan
baca juga: majalah trend pria — klik ini