Beritaenam.com — Setelah resmi diakuisisi Grup Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) terus melakukan inovasi pelayanan kepada nasabah agar nyaman bertransaksi.
Salah satu bisnis model yang sedang dikembangkan melalui platform digital dengan meluncurkan aplikasi mobile banking dan internet banking.
Bank Ina Perdana, melakukan inovasi yang bisa menarik nasabah, didukung digitalisasi yang lebih komprehensif.
Seperti diberitakan, Anthoni Salim yang juga Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), resmi menjadi ultimate shareholder atau pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) Bank Ina bersama pemilik Bali United, Pieter Tanuri.
Hal itu terungkap dalam keterbukaan informasi Bank Ina Perdana yang dipublikasikan 10 Januari 2020.
Informasi yang disampaikan yakni terjadi perubahan struktur kepemilikan saham Bank Ina di mana perusahaan Grup Salim, PT Indolife Pensiontama menjadi pemegang saham pengendali.
Berdasarkan keterbukaan informasi, pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham Bank Ina Perdana Tbk, yaitu PT Indolife Pensiontama (22,47 persen), Liontrust S/A NS Asean Financials Fund-869344007 (18,29 persen), PT Samudra Biru (16,51 persen), PT Gaya Hidup Masa Kini (9,98 persen).
Berdasarkan pemegang saham per September 2019, saham Bank Ina dipegang oleh OCBC Securities Pte Ltd (Client A/C) 28,99%, Philadel Terra Lestari 20%. Infolife 17,25%, Liontrust S/A NS Asean Financial Fund 18,29%, DBS Bank Ltd S/A LTSL AS Trustee of NS Financial Fund 10,49%, dan publik 0,98%.
Pada Januari 2017, Grup Salim mewujudkan niatnya membeli saham Bank Ina Perdana. Grup Salim membeli 29,02% saham Bank Ina lewat NS Financials Fund sebesar 10,58% saham dan melalui NS Asean Financial Fund sebesar 18,44%.
Sementara itu, Pieter Tanuri sebelumnya menjual PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Ia memiliki Bali United yang juga tercatat di BEI dengan nama PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA)