Beritaenam.com
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya
No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya
No Result
View All Result
Beritaenam.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Minta Masyarakat Waspada Tsunami Susulan

admin by admin
02/01/2019
in Nasional
0
Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Minta Masyarakat Waspada Tsunami Susulan

Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati (kerudung putih) di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

7
SHARES
102
VIEWS

beritaenam.com, Pandeglang – Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menemukan retakan baru di badan Gunung Anak Krakatau.

Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati menyampaikan, retakan muncul setelah gunung mengalami penyusutan dari sebelumnya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.

Hal itu di sampaikan Dwikorita di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

“Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut. Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa,” kata Dwikorita.

Dia mengatakan, terdapat dua retakan baru dalam satu garis lurus di salah satu sisi badan Gunung Anak Krakatau. Dirinya menduga retakan terjadi lantaran adanya getaran tinggi yang muncul saat gunung erupsi.

Adanya retakan tersebut, dikatakan Dwikorita, membuat pihaknya khawatir, lantaran kondisi bawah laut Gunung Anak Krakatau saat terdapat jurang di sisi barat hingga selatan.

“Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor),” ujar dia.

Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Potensi tsunami susulan Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu sekitar 90 juta kibik volume longsoran.

“Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai,” kata dia.

Untuk memantau adanya tsunami yang disebabkan oleh Gunung Anak Krakatau, BMKG sudah memasang alat berupa sensor pemantau gelombang dan iklim. Sensor tersebut dipasang di pulau Sebesi yang jaraknya cukup dekat dengan Gunung Anak Krakatau.

Dwikorita menyebut, nantinya alat tersebut akan bekerja memantau pergerakan gelombang dan cuaca yang disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Jika ada gelombang mengalami fluktuasi yang tinggi. Maka sensor akan mengirim sinyal ke pusat data yang terhubung.

“Secara pararel akan mengabarkan BMKG Jakarta, BPBD, dan Polda, akan diketahui lebih cepat jika ada gelombang tinggi seperti tsunami, jadi ada peringatan dini lebih cepat untuk masyarakat,” pungkas dia.

Sumber: kompas.com

Tags: BMKGDwikorita KarnawatiGunung anak krakatauSelat SundaTsunami
Previous Post

Daftar 5 Negara Paling Banyak Cetak Orang Kaya

Next Post

Pesawat NASA Berhasil Lewati Wilayah Tata Surya Terjauh

admin

admin

Next Post
Pesawat NASA Berhasil Lewati Wilayah Tata Surya Terjauh

Pesawat NASA Berhasil Lewati Wilayah Tata Surya Terjauh

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional. Sudah lulus Uji Kompetensi Dewan Pers. Berintegritas dan berpengalaman di dunia jurnalistik.

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan

No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan