beritaenam.com, Jakarta – Petugas mengevakuasi 24.000 orang yang terdampak longsoran akibat bendungan jebol di Brasil. Cuaca buruk dikhawatirkan menyebabkan terjadinya longsor susulan.
Dilansir Reuters, Senin (28/1/2019), sirene peringatan sudah dibunyikan sejak pagi hari. Hal itu dipicu oleh permukaan air yang menunjukkan level berbahaya di bendungan tailing yang berada dekat tambang bijih besi milik Vale SA, Brumadinho, Minas Gerais.
“Kami memiliki situasi risiko yang akan segera terjadi, tetapi belum ada kerusakan bendungan ini sampai sekarang dan kami sedang memantau itu,” kata juru bicara departemen pemadam kebakaran negara, Pedro Aihara.
Menurutnya, pasca bendungan jebol itu kemungkinan berdampak terhadap bendungan-bendungan lain di sekitarnya. Bendungan kedua yang dipantau berada sekitar 50 meter dari bendungan yang pecah dan bagian dari kompleks industri besar.
Proses evakuasi ini mengalihkan perhatian petugas terhadap pencarian ratusan orang yang hilang akibat kejadian bendungan jebol pada Jumat lalu. Peristiwa itu mengakibatkan semburan lumpur yang mengubur fasilitas pertambangan dan rumah-rumah di dekatnya.
“Pekerjaan kami sepenuhnya terfokus pada evakuasi,” kata Aihara.
Sekitar 250 orang dinyatakan masih hilang akibat peristiwa bendungan tailing jebol. Menurut daftar yang dirilis oleh Vale, ini bencana kedua dalam waktu kurang dari empat tahun.
Kata pejabat setempat, sebagian besar yang hilang diduga tewas. Berdasarkan data petugas pemadam negara pada Minggu pagi, jumlah korban tewas akibat kejadian ini bertambah menjadi 37 orang.