beritaenam.com, Jakarta – Eks narapidana terorisme, Harry Kuncoro di tangkap Polisi saat hendak terbang ke Iran, untuk melanjutkan perjalanan ke Suriah dan bergabung bersama kelompok radikal ISIS.
Polisi menyebut rencana perjalanan Harry sudah diatur warga negara Indonesia yang berada di Suriah, yang bernama Abu Walid.
“Setelah dikeluarkan (dari Lapas Pasir Putih Nusa Kambangan), Harry adalah aktor penting di Indonesia saat ini. Karena tersangka punya hubungan langsung ke (kelompok teroris) luar. Contact person di Suriah adalah Abu Walid,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).
Dedi menuturkan Abu Walid adalah algojo dalam kelompok ISIS. Abu Walid, lanjut Dedi, dikabarkan tewas dalam baku tembak pada 29 Januari 2019 kemarin.
“Di organisasi ISIS di Suriah, dia sangat aktif sebagai algojo di Suriah. Abdul Walid sudah tewas 29 Januari 2019,” ucap Dedi.
Berdasarkan hasil penyelidikan Densus 88 Antiteror, terungkap percakapan Abu Walid meminta Harry untuk ikut bergabung ke Suriah. Abu Walid lalu memfasilitasi dengan mengirimkan uang Rp 30 juta kepada Harry sebagai ongkos perjalanan.
“Komunikasi intens antara Abu Walid dgn HK. Abu Walid memberikan saran kepada tersangka HK untuk segera bergabung ke Suriah dengan menransferkan uang Rp 30 juta untuk mengurus dokumen keberangkatan termasuk tiket,” terang Dedi.
“HK selain intens dengan Abu Walid, juga berkomunikasi intens dengan kelompok di Suriah. Dia punya komunikasi cukup baik,” sambung Dedi.
Sebelumnya diberitakan Harry Kuncoro ditangkap kembali oleh Densus 88 Antiteror Polri pada 3 Januari 2019 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Dia diketahui hendak terbang ke Iran.