beritaenam.com, Jakarta – Calon presiden Joko Widodo diprediksi akan menang telak di Pilpres 2019. Elektabilitas Jokowi jauh mengungguli Prabowo Subianto.
Hasil survei New Indonesia Research & Consulting (NIRC) menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 55,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya sebesar 34,3 persen.
Dibanding hasil Pilpres 2014, Jokowi mengalami peningkatan, sedangkan suara Prabowo dapat dipastikan merosot.
“Yang belum menentukan pilihan tinggal satu digit, yaitu 9,8 persen,” kata Manajer Riset New Indonesia Research & Consulting (NIRC), Andreas Nuryono, Kamis 21 Maret 2019.
Andreas mengatakan, jumlah undecided voters yang makin menipis menunjukkan kemantapan pilihan masyarakat.
Putaran debat capres-cawapres yang sudah berjalan tiga kali sejak Januari lalu berhasil mengurangi potensi golput.
“Pada pemilu legislatif (Pileg) 2014 angka golput mencapai 24,89 persen, meningkat menjadi 30,42 persen pada Pilpres 2014,” jelas Andreas.
Menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara pemilu maupun peserta pemilu untuk menjaga partisipasi pemilih demi perbaikan kualitas demokrasi di Indonesia.
Pemilih kritis, kata Andres, kebanyakan masih menunggu hingga hari-hari terakhir menjelang pencoblosan. Mereka ingin memastikan pilihannya tidak keliru dan suaranya tidak terbuang sia-sia.
“Gelaran debat hingga sebelum masa tenang diharapkan dapat memperjelas visi misi dan program,” kata Andreas.
Survei dilakukan pada 1-10 Maret 2019, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.