Suasana gaduh dan kondisi kebatinan kita terusik hanya karena perbedaan. Saling hujat ,dan menuai kebencian satu samalain, teman jadi musuh, tidak saling bertegur sapa, hanya karena urusan , persepsi yang ngga sama, baju seragam yang beda, keyakinan yang beda-beda, pilihan politik yg berhadap hadapan.
Sampai pada pemaksaan-pemaksaan kehendak. Semua campur aduk. Bikin saya kadang males sendiri. Teman pada berantem di beranda fb, saya menyimak tingkah mereka.
Menyimak keluh kesahnya..lebih tragis lagi, sikap diam pun dianggap sebagai sikap plin plan, digolongkan pada kaum munafikan. Karena ngga sejalan dengan mereka..luar biasa.
Kita ini pintar banget bermain kata-kata. Luar biasa kita membangun konstruksi logika awam, sehingga menjadi konstruksi “kebenaran” sepihak.
Logika awam kadang juga dicekoki berita-berita sampah yang sudah diolah dan diputar balikkan menjadi fakta kebenaran.
Ini membuat saya agak jengah. Makanya fb sering sy jadikan media komunikasi dan becandaan aja. Sekedar bangun pertemanan. Kadang ber haha hihi…. Begitu nyentil ke wilayah sensitif, langsung panas membara. Koment-koment bertebaran.
Makanya saya akan kembalikan ke basic, dimana saya main social media ini untuk hal yg manfaat. Menyebarkan inspirasi, selain tetap sesekali buat bercandaan.
Sesuai dengan basic saya, sebagai jurnalis, dan enterpreneur, insya Allah saya akan pergunakan beranda dan wall fb saya ini untuk tulisan yang menyemangati hidup, bikin orang optimis, mengajak untuk berfikir realistik.
Dengan kemasan ringan, mengaca pengalaman. Tanpa ditambah tambah, atau dikurangi. Apa adanya ajalah. Hidup ini sudah susah, ngapain dibuat resah.
Maka ijinkan saya kembali ke laptop. Kembali menulis tentang inspirasi-inspirasi yang membangun optimisme. Tentu dengan cara dan menyajikan pengalaman riil, apa adanya.
Setuju ?