Beritaenam.com, Bukit Bintang – Dalam tiga hari kunjungan ke Malaysia, waktu saya habiskan di Bukit Bintang. Kawasan ini sudah dikenal luas sebagai kawasan wisata malam, wisata kulinwr dengan aneka makanan, dan sekaligus menjadi salah satu destinasi wisata malam Malaysia.
Persis di depan hotel tempat saya menginap, Royal Chu Lan, geliat malam terasa. Orang lalu lalang dengan berjalan kaki, menyusuri setiap sudut, menawarkan aneka jualan dan makanan serta kenikmatan memanjakan diri. Ada spa, bahkan para wanita dengan terang terangan menawarkan jasa massage. Atraksi permainan bola api, serta para pengamen yang banyak membawakan lagu2 hits dari Indonesia, ikut mewarnai geliat malam. Setiap sudut jalan ada gang, banyak berdiri bangunan hotel.
Hari pertama saya jalan2 menyusuri kawasan bukti bintang. Tidak jauh dari situ ada pasar yang kalau malam cukup ramai namanya kawasan pecinan. Menjual aneka macam makanan khas, hingga souvenir. Kawasan pecinan akan saya ulas tersendiri dalam sebuah liputan kuliner menarik yang ada di Kuala Lumpur.
Bicara tentang Bukit Bintang, adalah bicara soal makanan. Ya di sepanjang jalan bukit bintang, hingga lott 10, aneka jajanan atau makanan ada, mulai dari nasi lemak, nasi hainan, nasi kebuli, sampai nasikandar. Masing2 punya ciri khas.
Saya mencoba makan nasi hainan yang cukup terkenal di sini, namanya Nasi Hainan Chee Meng di dekat lot 10. Tempat ini direkomendasi partner bisnis saya di Musik, Pak suminto. Selain enak juga halal. Tersedia nasi hainan dengan aneka lauknya. Saya pesan ayam rebus. Ada juga ayam goreng, cumi, dan lain2. Sayurnya ada sayur taoge, kangkung dan banyak lagi. Menu recomended, Hainan Ayam Rebus, disajikan dengan kuah kaldu, wuihh terasa nikmat dan gurih.
Penasaran saya mencoba nasi kandar yang cukup terkenal dan ramai, namanya Nasi Kandar Arrazziq. Lokasinya di pojokan, nggak jauh dari tempat saya menginap, Hotel Royale Chu Lan. Nasi Kandar, hampir mirip dengan nasi padang, lauknya tinggal ambil sendiri, ada ayam goreng, telor, dikasih kuah seperti nasi padang pada umumnya. Tapi jenis nasinya beda, nasi yg biasa buat kebuli. Nasi kandar adalah makanan khas India, yang terkenal dengan rempahnya yang berani.
Bukit Bintang dikenal juga sebagai bintang walk, atau starhill. Distric perbelanjaan dan kawasan kuliner serta hiburan malam, selalu bergeliat. Selain tempat makan, ada cafe, bar, pasar malam, dikenal juga sebagai kawasan “Arab Street”.
Harga makanan dan souvenir, standar, nggaknterlalu mahal, tapi juga nggak murah murah amat.
Kemana mana dekat ke twin tower hanya kurang lebih 10 menit menggunakan grab. Harga sekali jalan 9 ringgit (Rp 30rb an). Kalau mau ke KL Tower hanya 2 km. Mau jalan kaki pun nyampe. Di Bukit Bintang, juga ada tempat nongrong para selebritis Malaysia.
Malam semakin larut, dan saya baru beranjak ke kamar jam 24.00, meskipun di luar masih ramai dengan geliat malam di Bukit Bintang.*