Beritaenam.com — Ramai soal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang merevitalisasi Monumen Nasional. Pohon-pohon rindang yang membuat hijau kawasan seluas 80 hektare ini sebagian telah ditebang demi melancarkan proyek tersebut.
Revitalisasi Monas targetnya akan memakan waktu tiga tahun, dari 2019 sampai 2022.
Pemprov DKI Jakarta akan membangun lapangan plaza di wilayah selatan, timur, dan barat. Selain itu, sebuah kolam juga akan dibangun untuk menampilkan refleksi monumen setinggi 132 meter itu.
Lalu, ada pula jalur pejalan kaki yang menghubungkan kawasan Monas dengan Masjid Istiqlal dan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Masyarakat mengkritisi karena beberapa bagian Monas yang biasa terlihat hijau dan asri sudah mulai gundul.
Pemprov menyebut penebangan tersebut merupakan bagian dari revitalisasi dan menepis kabar ‘penggundulan’ yang dituding demi gelaran Formula E.
Dalam rilisnya, justru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya menghijaukan Jakarta dalam rangka perbaikan kualitas udara.
Setelah dilakukan revitalisasi di jalur pedestrian, taman, dan hutan kota, sepanjang 2019 juga telah dilakukan penanaman 36.320 pohon dan 1.193.670 semak.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, menyampaikan penanaman pohon dan semak tersebar dilakukan di 4 (empat) jenis kawasan, yaitu Taman Maju Bersama, Taman Grande, Jalur Pedestrian, dan Hutan Kota.
“Berbagai jenis tanaman penyerap polutan seperti Tabebuya berbagai warna, Trembesi, Ketapang Kencana, Kamboja, dan lain sebagainya telah ditanam di 4 jenis kawasan di Jakarta,” terang Suzi, pada Sabtu (25/1).
Adapun wilayah penanaman pohon dan semak sebagai berikut:
1. Taman Maju Bersama (TMB)
a. Utara:
– 136 pohon jenis Tabebuya, Palem Sadeng, dan Bungur.
– 63.214 semak jenis Bakung, Palem Kol, Pacing, dan Sambang Dara.
b. Timur:
– 168 pohon jenis Tabebuya Pink, Tabebuya Kuning, Kiara Payung, Buni, Bunga Kupu-Kupu, dan Kamboja.
– 38.614 semak jenis Ruelia, Oleander, dan Gingseng putih.
c. Barat: 383 pohon jenis Trembesi, Tabebuya, Bungur, Kamboja, Baobab.
– 24.716 semak jenis Melati gambir, Bougenvile, Pucuk merah.
d. Selatan:
– 500 pohon jenis Ketapang Kencana,Tabebuya, Mahoni, Kamboja jepang, Pisbol, Alpukat.
– 104.000 semak jenis Bougenvile, Ararea, Roelia, Lantana.
e. Jalur:
– 591 pohon
– 47.687 semak jenis Irish, lavender
f. Taman:
– 580 pohon jenis Trembesi, Tabebuya, dan Flamboyan.
– 14.100 semak jenis Airis, Alang merah, Alang Hijau, Zinnia.
2. Taman Grande
a. Taman Puring:
29.622 semak jenis Alang merah, Alang hijau, kana, dan Angelonia.
b. Taman Mataram:
– 15 pohon jenis Tabebuya Putih.
– 9.746 semak jenis Alang merah, Alang hijau, Airis, Pakis kelabang.
3. Jalur Pedestrian
a. Sudirman:
– 550 pohon jenis Tabebuya dan ketapang kencana.
– 56.869 semak jenis Bougenvile.
b. Thamrin:
15.746 semak jenis Bougenvile
c. Cikini:
– 197 pohon jenis Tabebuya.
– 60.825 jenis Soka, Bougenvile, dan Melati Gambir.
d. Kramat – Salemba:
2.452 semak jenis Melati Gambir dan Pucuk Merah.
e. Kemang:
– 30 pohon jenis Tabebuya Ungu
– 18.399 semak jenis Bougenvile.
f. Satrio:
– 380 pohon jenis Tabebuya, Anggur Laut, Bungur, Mindi, dan Bauhinia.
– 15.303 semak jenis Bougenvile dan Palem Kuning.
g. Semanggi:
240 pohon jenis Tabebuya, Cocoloba, Buttercup.
h. Bidang Jalur Hijau:
289.252 semak jenis Bakung, Lidah Mertua, Kana, Reulia.
i. Utara:
– 220 pohon jenis Tabebuya
– 65.310 semak jenis Lantana, Bakung, Melati Gambir, Spati Pilum, Kana, Bougenvile.
j. Timur:
15.613 semak jenis Puring, Bougenvile, Pucuk Merah.
k. Barat:
– 339 pohon jenis Tabebuya dan Pule.
– 20.850 semak jenis Bougenville, Lidah Mertua, Melati Jepang, Palem Kuning, dan Kana.
l. Selatan:
– 441 pohon jenis Ketapan Kencana, Trembesi, Karet Kebo, dan Tabebuya.
– 298.177 semak jenis Soka, Koreobusa Putih, Bougenvile, Ararea, dan Melati Gambir.
4. Hutan Kota
a. Mangrove:
– 30.960 pohon jenis Mangrove.
b. Thamrin 10:
– 70 pohon jenis Tabebuya, Trembesi, Ketapang Kencana.
Upaya penghijauan yang akan terus berlangsung ke depan ini membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak terkait dan masyarakat untuk ikut menjaga pohon-pohon dan semak yang telah ditanam. Sehingga, dapat terwujud Jakarta yang lebih asri dan nyaman.