Beritaenam.com — Sejak awal saya paling ngeri kalau Indonesia melakukan lockdown di seluruh negara.
Meskipun banyak orang yang teriak “lockdown” tanpa mengerti artinya, saya tetap bersikeras bahwa menutup diri itu membahayakan situasi, terutama di negara ini.
Jangan bandingkan dengan negara di Eropa yang rata-rata warganya sudah berpikiran maju, atau di Singapura dan China yang negaranya otoriter, Indonesia dengan model demokrasinya rentan sekali ditunggangi oleh banyak hal.
Lagian ketika saya pantau, banyak yang teriak lockdown itu orang-orang yang selama ini berseberangan pemikiran. Saya semakin curiga, ada agenda besar yang mereka rancang.
Dan untungnya Presiden kita pintar. Dia tidak terjebak narasi yang dibangun lawan politiknya. Tidak ada lockdown ataupun karantina wilayah, yang ada hanya pembatasan skala besar atau PSBB.
Dan benar saja, pada akhirnya muncul kelompok macam Anarko Sindikalis ini ke permukaan.
Kelompok Anarko ini, kalau merunut rekam jejaknya, adalah cabang gerakan internasional untuk mengacaukan negara. Basis mereka di Bandung, tapi jaringan mereka di mana-mana.
Anarko terlihat jelas waktu rusuh demo buruh di Bandung 1 Mei tahun lalu. Mereka juga dikabarkan terlibat dalam aksi kerusuhan 22 Mei dengan menggunakan seragam pelajar.
Dan munculnya mereka sebenarnya adalah fase kedua, sesudah -misalnya- pemerintah melakukan lockdown karena tekanan dan keresahan masyarakat yang lapar memuncak.
Anarko ini hanya attack dog saja. Mereka kemungkinan disewa untuk membuat kerusuhan di Indonesia, seperti kasus 22 Mei yang gagal kemarin. Di belakangnya bisa saja ada “orang2” yang mendanai mereka.
Sejak gagal lockdown, saya juga diserang banyak pihak karena dinilai berperan menggagalkan rencana mereka. Pembunuhan karakter dengan sebutan “penjilat” dan “buzzeRp” semakin kencang. Tujuannya supaya orang tidak akan percaya apapun yang saya katakan.
Tapi itulah yang namanya perang. Di narasi tulisan pun demikian. Medsos ini bisa santai, bisa juga kejam. Tapi peduli apa, yang penting niat saya baik, bukan merusak.
Terimakasih untuk bapak Polisi yang cepat bertindak dan menangkap salah satu pelakunya di Tangerang. Dan semoga negara kita tetap aman ke depan.
Seruput dulu kopinya, kawan..