beritaenam.com, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai publik sebagai salah satu parpol yang berpotensi menjadi partai kuat di masa depan. Salah satu indikatornya karena partai ini menjadi satu-satunya partai yang dipilih masyarakat di atas 30 persen sejak Pemilu era reformasi. Ini berdasarkan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada akhir September lalu.
Demikian dipaparkan peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10). “Publik menilai PDIP paling berpotensi menjadi partai kuat,” sebutnya.
Perolehan PDIP ini mencapai 37,4 persen. Disusul Golkar sebesar 16,7 persen, Gerindra 14,8 persen, Demokrat 9,8 persen.
Sedangkan responden yang menjawab partai lain sebanyak ,9,2 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab dan belum memutuskan sebanyak 12,1 persen.
Rully mengatakan ada tiga alasan publik menilai PDIP berpotensi besar menjadi partai kuat.
“Sebanyak 34,80 persen responden menilai PDIP satu-satunya partai sejak era reformasi yang pernah dipilih di atas 30 persen. Ini berdasarkan hasil Pemilu 1999,” jelasnya.
Alasan kedua, sebanyak 32,60 persen publik menilai PDIP konsisten memperjuangkan Pancasila. Sedangkan 24,70 persen responden menilai kuatnya kepemimpinan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Selain itu sebanyak 77,80 persen publik setuju Indonesia akan menjadi negara stabil jika memiliki parpol yang sangat kuat.
“Sebanyak 18,60 persen tidak setuju. Biasa saja 1,40 persen dan 2,20 persen tidak tahu atau tidak jawab,” sebut Rully.
LSI melakukan survei pada tangga 14-22 September. Responden yang terlibat sebanyak 1.200 orang dan survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling. Wawancara dilakukan tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error 2,9 persen.