[ad_1]
Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mempercepat pembangunan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di kabupaten Subang, Jawa Barat. Pelabuhan yang diklaim akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia ini, kata Jokowi, memiliki peran yang penting dan strategis di dalam pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di wilayah Jawa Barat,serta dalam mendongkrak industri otomotif dan ekspor Indonesia.
Ia berharap, Pelabuhan Patimban ini nantinya akan saling mengisi dan bersinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kita harapkan jika Pelabuhan Patimban ini selesai, terbangun segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi yaitu Pelabuhan Patimban kemudian airport Kertajati dan juga kawasan di Bekasi, Karawang dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri saling terkoneksi, saling mendukung satu dengan yang lain sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif,” ungkap Jokowi, dalam Rapat Terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/9).
Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan, perlunya strategi besar dalam pengembangan pelabuhan utama yang dimiliki oleh Indonesia termasuk Patimban, Tanjung Priok dan juga 28 pelabuhan lainnya.
“Langkah konsolidasi ini akan mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi regional dan dan juga memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik, membuat produk-produk ekspor kita semakin efisien dan semakin kompetitif,” imbuhnya.
Tidak lupa, Jokowi minta jajarannya terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memperhatikan dampak sosial ekonomi pembangunan Pelabuhan Patimban ini bagi nelayan. Ia ingin, negara memberikan bantuan sarana dan prasarana bagi nelayan yang terdampak.
Pelabuhan Patimban Ditargetkan Beroperasi Full di 2023
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan adapun nilai investasi dari pembangunan Pelabuhan Patimban ini mencapai Rp43,2 triliun dengan kebutuhan lahan seluas 369 hektar. Sampai saat ini kemajuan pembangunan dermaga dan reklamasi sudah mencapai 81,98 persen, sementara breakwater dan seawall 55,62 persen.
“Karena seluruh konstruksi hampir selesai untuk paket pertama di bulan November, nanti paket keduanya ditargetkan di Kuartal IV 2021 dan timeline akses keseluruhan akan beroperasi di tahun 2023,” ungkap Airlangga.
Ia menjelaskan, setelah beroperasi, Pelabuhan Patimban diharapkan dapat meningkatkan produksi otomotif hingga dua jutaunit pada 2025. Ekspor pun, ujar Airlangga, akan di dorong hingga menjadi 40 persen, dari yang saat ini hanya 20 persen.
“Kalau 40 persen dari dua juta itu kan bisa mencapai sekitar 700.000-800.000, sedangkan ekspor pada hari ini melalui pelabuhan tanjung priok sekitar 200.000 kendaraan. Sehingga dengan demikian arahan presiden ini ada sinerginya. Ada Hyundai sedang invest dengan kapasitas 50 persen untuk ekspor sehingga tentu sangat tepat waktu,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan Pelabuhan Patimban ini akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia yang berkapasitas tujuh juta teus dan akan dikembangkan sampai 14 juta teus.
Ia menuturkan, selama ini Pelabuhan Tanjung Priok belum bisa mengakomodasi pergerakan barang dari Bekasi, Karawang, dan Subang yang merupakan pusat industri. Dengan adanya kolaborasi antara Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok nanti, kata Budi,maka pergerakan barang pun akan menjadi lebih lancar.
Dalam tahap pertama pembangunannya, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp14 triliun yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dan pinjaman atau utang dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap kedua, pembangunan akan dilanjutkan mulai 2021 sampai 2023 dengan anggaran Rp9,5 triliun.
“Sedangkan lainnya, tahap tiga dan empat adalah kawasan-kawasan yang kita harapkan sebagai kawasan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), artinya kita akan lelangkan tempat-tempat itu dan ada satu kesempatan bagi swasta untuk berkiprah disana dan kita tidak akan menggunakan APBN lagi,” jelasnya.
Jutaan Lapangan Kerja Baru Tercipta di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, Pelabuhan Patimban akan menjadi pintu gerbang lahirnya kawasan metropolitan baru,yaitu kawasan Rebana yang terdiri dari Cirebon, Patimban dan Kertajati. Nantinya dalam Rebana tersebut akan ada sepuluh kota baru.
“Di mana dalam hitungan kami kalau lancar akan hadir lima juta lapangan pekerjaan selama 15 tahun dan pergerakan ini akan menumbuhkan tambahan dua persen sampai empat persen pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat yang ujungnya akan menambah pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar pria yang akrab disapa Emil ini.
Emil mengungkapkan, sudah ada sejumlah investor asing yang tertarik investasi untuk mengembangkan kota-kota baru ini. Ia menyebut investor tersebut berasal dari Jepang, China, Taiwan dan Timur Tengah.
Pemprov Jawa Barat, kata Emil, juga akan membangun jalan tol sepanjang kurang lebih 30 kilometer yang akan menghubungkan tol Cipali dan Pelabuhan Patimban ini. [gi/ab]
[ad_2]
Source link