Beritaenam.com, Bogor – Setelah blusukan di Pasar Suryakancana, Bogor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemukan harga bahan pokok stabil. Dia meminta sejumlah pihak ataupun masyarakat yang masuk ke pasar tak asal berteriak harga sembako mahal.
“Saya hanya ingin pertama karena kalau kita melihat angka-angka inflasi itu kan di bawah 3,5, artinya harga itu stabil dan tadi saya apa, beberapa saya lihat memang beberapa ada penurunan. Misalnya sayuran ya, tadi sawi hijau biasanya Rp 8 ribu ke Rp 7 ribu. Kemudian buncis biasanya Rp 16 ribu ini tadi Rp 12 ribu,” kata Jokowi, Selasa (30/10/2018).
“Tapi ada yang naik, alpukat. Dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu, ini kan tergantung suplainya. Kalau suplai sedikit, otomatis harganya naik sedikit,” lanjutnya.
Menurut Jokowi, naik-turunnya harga dalam perdagangan adalah hal biasa. Dia menekankan angka inflasi yang stabil akan berpengaruh pada stabilnya harga bahan pokok.
“Saya kira dalam perdagangan adalah sesuatu yang biasa. Ayam naik sedikit Rp 35 ribu. Saya kira berjalan dengan makro ekonomi bila diinflasi memang angka itu ya sesuai. Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil,” kata Jokowi.
Dilansir dari detik.com, Dia mengingatkan jangan sampai ada pihak yang berteriak harga bahan pokok di pasar mahal apabila tidak melihat faktanya. Sebab, hal itu akan membuat masyarakat enggan datang berbelanja ke pasar tradisional. Padahal pasar tradisional merupakan pasar paling murah.
“Jadi jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti nggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal. Ini pasar ngambil langsung dari Kramat Jati ada petani langsung ke sini. Jadi pasar tradisional itu pasar yang paling murah. Jadi jangan sampai masuk ke pasar bilang harga-harga mahal. Orang-orang nggak mau masuk ke pasar lagi. Hati-hati,” ucap Jokowi.