Beritaenam.com | Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, M.A., Ph.D., Guru Besar Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berhasil masuk dalam daftar Top 2% Scientists Worldwide 2024. Prestasi ini melanjutkan pencapaian serupa di tahun 2023, menjadikannya satu-satunya ilmuwan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia yang masuk dalam daftar ilmuwan berpengaruh yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier BV.
Masuk Daftar Ilmuwan Dunia
Informasi tentang pencapaian ini dirilis di laman resmi Top 2 Percent Scientists dan diumumkan pada Jumat, 20 September 2024. Pemeringkatan ini terdiri dari dua kategori: Top 2% Scientist sepanjang karir dan Top 2% Scientist dengan dampak sitasi satu tahun terakhir (single-year impact). Prof. Maila berada di peringkat ke-24 dari 150 ilmuwan kategori dampak sitasi satu tahun terakhir di Indonesia.
Secara global, Prof. Maila menempati posisi ke-70.584 dari total 100.000 ilmuwan berpengaruh dunia dalam daftar Top 2% Scientists Worldwide 2024. Ini adalah peningkatan signifikan dari peringkat sebelumnya, yaitu posisi ke-87.240 pada tahun 2023. Penilaian ini dilakukan berdasarkan dampak sitasi karya ilmiah yang dipublikasikan, yang memperkuat posisi Prof. Maila sebagai salah satu ilmuwan dengan kontribusi signifikan dalam dunia akademik.
Pengakuan di Bidang Pendidikan, Kecerdasan Buatan, dan Ilmu Sosial
Keberhasilan ini juga menyoroti pengaruh besar Prof. Maila dalam tiga area keilmuan utama: pendidikan (education), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan ilmu sosial. Di Indonesia, ia menempati peringkat kedua dalam bidang pendidikan, peringkat keempat di bidang kecerdasan buatan, dan peringkat pertama di bidang ilmu sosial.
Apresiasi dari Pimpinan UIN Jakarta
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., memberikan apresiasi atas pencapaian ini. “Prestasi ini bukan hanya mengharumkan nama UIN Jakarta, tetapi juga menjadi bukti nyata kualitas riset dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan oleh Prof. Maila dalam bidang pendidikan, kecerdasan buatan, dan ilmu sosial,” ungkapnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, melihat prestasi ini sebagai dorongan penting bagi UIN Jakarta dalam mengakselerasi target menuju QS World University Ranking. Ia menambahkan, “Capaian ini menunjukkan bahwa UIN Jakarta mampu bersaing di kancah internasional, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.”
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Prof. Dr. Imam Subchi, juga menyampaikan apresiasi serupa. “Semoga prestasi ini menginspirasi dosen, peneliti, dan mahasiswa UIN Jakarta untuk terus meningkatkan kualitas akademik, serta memperkuat kontribusi kita dalam membangun bangsa melalui ilmu dan penelitian,” ujarnya.
Komitmen Prof. Maila untuk Keilmuan
Prof. Maila menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraihnya, mengungkapkan bahwa menjadi perempuan, istri, dan ibu sambil tetap aktif berkiprah di bidang akademik adalah komitmen yang terus ia jaga. “Terima kasih kepada pimpinan, kolega, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan penuh,” katanya.
Ia juga mendorong para akademisi untuk terus berkarya dengan fokus pada kualitas penelitian. “Fokuslah pada kualitas penelitian, bukan hanya pada jumlah publikasi,” pesannya, mengajak rekan-rekannya untuk terus meningkatkan produktivitas dan kontribusi dalam ilmu pengetahuan.
Peringkat Ilmuwan Dunia Berdasarkan Dampak Sitasi
Peringkat Top 2% Scientists Worldwide disusun berdasarkan analisis dampak sitasi dari berbagai bidang ilmu menggunakan data dari database Scopus. Pemeringkatan ini menilai karya ilmiah yang paling banyak disitasi dan dampaknya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmuwan yang masuk dalam daftar ini dinilai berdasarkan dua kategori: dampak sitasi sepanjang karir dan dampak sitasi dalam satu tahun terakhir.
Prestasi ini memperkuat posisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di kancah akademik global, sekaligus membuktikan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia mampu bersaing dengan universitas terbaik di dunia.