beritaenam.com, Jakarta – Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu malam 22 Desember 2018, hingga hari ini masih terus dilakukan evakuasi korban.
Pegawai koperasi dan karyawan RSUD Tarakan ikut menjadi korban. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah menyambangi RS tersebut, Minggu 23 Desember 2018.
Direktur Utama RSUD Tarakan, Dian Ekowati mengupdate jumlah korban pegawai dan masyarakat yang ditangani di rumah sakitnya.
Dijelaskan Dian, sebanyak 88 orang menjadi korban tsunami Selat Sunda baik dari pegawai RSUD Tarakan maupun masyarakat.
“Jadi update hari ini hingga pukul 12.00 WIB, sebanyak 88 orang korban. Dari 88 itu, 83 di antaranya adalah pegawai koperasi, karyawan dan keluarga mereka,” kata Dian Ekowati di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin 22 Desember 2018.
Dian menambahkan, jika 83 merupakan pegawai dengan keluarga, lima di antaranya adalah masyarakat yang ber-ktp DKI. Sebab, Anies Baswedan memerintahkan agar RSUD Tarakan menangani korban.
“Jadi lima itu di luar keluarga dan karyawan. Tiga dari BNI dan dua dari BPK penabur,” ungkapnya.
Sementara itu, kata Dian, korban yang dirawat sebanyak 49 orang, 18 korban lainnya sudah boleh pulang. Sebanyak 15 orang meninggal dunia dan enam orang masih dalam pencarian.
“Jadi 49 sedang dirawat, 18 sudah boleh pulang. 15 meninggal dan enam orang masih dalam pencarian,” katanya.