beritaenam.com, Jakarta – Politikus Demokrat Andi Arief ditangkap polisi dalam kasus narkoba. Mantan aktivis 1998 ini ditangkap di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat, Minggu (3/3).
Penangkapan Andi Arief membuat kaget banyak pihak. Partai Demokrat langsung menggelar rapat khusus untuk membahas masalah penangkapan ini.
“Kami Partai Demokrat kaget atas peristiwa yang menimpa pribadi Andi Arief, mengingat sepengetahuan kami Andi Arief selama ini tidak pernah terlibat persoalan narkoba,” jelas, Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik.
Sementara itu, Waketum DPP Gerindra Arief Poyuono menyebut Andi Arief cuma jadi korban kegagalan Pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan Narkoba di Indonesia.
“Dan peredaran Narkoba sendiri bukannya makin menurun malah makin banyak di era Joko Widodo dan makin mengancam generasi Indonesia,” kata Arief kepada wartawan, Senin (4/3).
“Yang Pasti Andi Arief itu korban dan mungkin pengkomsumsi Narkoba maka Andi Arief harus segera di rehabilitasi saja dari ketergantungan Narkoba di Rumah Rehabilitasi Dari Ketergantungan Narkoba milik Negara,” lanjutnya.
Ucapan Arief ini menuai reaksi dari kubu Jokowi. Relawan Jokowi yang tergabung dalam Komunitas Ksatria Airlangga, menilai ucapan itu tendensius dan cuma mengkambinghitamkan pemerintah. Justru para politikus pengguna narkoba sangat berbahaya, karena merekalah pengambil keputusan publik.
Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko menilai tertangkapnya Andi Arief justru mengindikasikan keseriusan pemerintah, dalam hal ini kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di Indonesa.
Karena itu Teguh mendesak kepolisian untuk memprioritaskan penyelidikan kasus Andi Arief ini agar masyarakat tahu kejadian yang sebenarnya.
Dia meminta para politisi tidak bicara sembarangan karena publik sudah cerdas untuk menilai siapa yang gemar memutarbalikkan fakta.
“Kita jadi tahu, bagaimana kualitas politisi kita yang begitu gampang memelintir fakta demi kepentingan kelompoknya, sindir Teguh.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily pun mempertanyakan pernyataan Arief Poyuono.
“Pak Arief Poyuono sedang tidak mengigau kan? Kok Andi Arief yang mengonsumsi narkoba, Pak Jokowi yang disalahkan. Andi Arief yang bersalah, Pak Jokowi yang disalahkan. Justru dengan ditangkapnya Andi Arief pemerintah Jokowi tak pandang bulu siapa pun yang terlibat narkoba harus diadili,” tutur Ace.
Polisi telah melakukan tes urine terhadap Andi Arief, hasilnya positif. Mereka juga mengungkap penangkapan Andi Arief dilakukan karena adalanya laporan masyarakat. Penangkapan ini murni terkait pemberantasan narkoba dan tidak menyangkut hal-hal lain.
“Kami sudah juga melakukan tes urine terhadap saudara AA dan positif mengandung metamfetamin atau jenis narkoba biasa disebut sabu,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Mohammad Iqbal.