Beritaenam.com, Jakarta – Anak mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid angkat bicara soal sikap politik Gusdurian di Pilpres 2019. Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter-nya, @AlissaWahid, Kamis (13/9/2018).
Awalnya, Alissa Wahid mengatakan jika Gusdurian bebas menentukan suaranya. Dikatakannya, Gusdurian lebih memilih untuk menyelaraskan calon dengan 9 nilai utama Gus Dur.
Menurutnya, kesetiaan Gusdurian sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu.
“Eh.. baru tahu ada liputan tivi Kemana Suara Gusdurian?
Suara Gusdurian boleh ke mana-mana, sebab @GUSDURians tidak mengatur aspirasi politik para gusdurian, yaaaa….
Kami percaya, Gusdurians memilih dengan menyelaraskan calonnya dg 9 Nilai Utama #GusDur.
Yang menentukan pilihan secara berkelompok itu Barikade alias Barisan Kader #GusDur. Ini kader2 politik GusDur yang dipegang oleh @yennywahid.
Sedangkan @GUSDURians tetap membebaskan, tidak ada pengorganisiran kelompok, krn kerja kami ada di ruang non politik praktis.
Bisa tidak seorang Gusdurian mengikuti sikap politik @yennywahid dan Barikade GusDur? Kalau personal ya boleh. Tidak boleh mengatasnamakan gusdurian atau komunitas lokal gusdurian.
Banyak gusdurian yang menyalurkan aspirasi politiknya secara aktif. Seperti mas @savicali dst. Tapi tidak pernah atas nama @GUSDURians.
Mengapa ini harus diperjelas? Karena @GUSDURians sudah menggariskan pilihan strategi perjuangan yaitu gerakan sosial. Kami tidak ingin urusan politik 5 tahunan merusak bangunan stratak kami.
Kesetiaan @GUSDURians sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu.
Setiap insan Indonesia harusnya punya keberpihakan pada pilpres, bahkan golput sekalipun. Tapi Gusdurian yg sudah aktif pasti paham mengapa itu hak insan, bukan sebagai gusdurians,” tulis Alissa Wahid.
Sementara itu diberitakan, tim sukses (Timses) kubu Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berebut anak Gus Dur.
Beberapa waktu lalu, calon petahana Jokowi mendatangi kediaman istri Presiden keempat RI, KH Abdurrahman, Sinta Nuriyah untuk minta doa restu.
Saat Jokowi datang, anak Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab dipanggil Yenny Wahid tampak ikut menemui.
Tak selang lama, giliran cawapres Sandiaga Uno silaturahmi ke Sinta Nuriyah. Yenny Wahid juga terlihat menemani ibunya menemui Sandiaga Uno. Capres Prabowo pun menyambangi kediaman Yenny Wahid untuk menemui Sinta Nuriyah.
Rencananya, kedua kubu akan memasukkan nama Yenny Wahid dalam tim pemenangan Pilpres 2019.
Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengatakan akan senang Yenny Wahid mendukung dan masuk ke dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
“Kita tahu Mba Yenny tokoh wanita nasional yang punya kecerdasan, kompetensi, integeritas dan jaringan yang luas,” kata Riza Patria di Kompleks Parlemen, Rabu (12/9/2018).
“Ya mudah-mudahan Mba Yenny bisa bergabung memperkuat dari pada barisan Prabowo-Sandiaga,” harap Riza Patria.
Riza Patria menegaskan, dukungan Yenny Wahid dan Gusdurian sangat berarti bagi Prabowo-Sandiaga.
Bukan hanya Riza yang menginginkan Yenny Wahid masuk tim suksesya, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto juga menginginkannya.
Malah, Hasto memastikan, Yenny Wahid akan mendukung pasangan Jokowi-KH Maruf Amin di Pilpres 2019. Hasto mengatakan, Jokowi punya kedekatan dengan keluarga Gus Dur.
“Pak Jokowi kan sudah berdialog dengan keluarga besar Gus Dur dan juga Gusdurian,” ujar Hasto di Kantor Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH M’ruf, Jakarta, Rabu.
Hasto berujar, Jokowi telah menyerap pemikiran-pemikiran Gus Dur dalam menjalankan roda pemerintahan.
Jokowi memperhatikan masyarakat bawah. “Itu sejalan dengan perjuangan almarhum Gus Dur,” beber Hasto.
Hasto mengetahui Yenny tengah didekati kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, ia menyatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Yenny Wahid soal sikap politiknya.
“Nanti Mba Yenny yang akan menyampaikan sikapnya. Dan apa pun keputusan dari Mba Yenny, kami hormati itu,” kata Hasto
Sumber: tribunnews.com