Beritaenam.com — Masyarakat tanah air kembali dikagetkan dengan informasi terkait penunjukkan pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) yang saat ini sedang berurusan dengan lembaga anti rasuah KPK, karena dugaan korupsi eksport benih lobster.
Menanggapi kekosongan jabatan menteri KKP, Dewan Pimpinan Pusat Amanah Perisai Nusantara mengusulkan Prof. Rokhmin Dahuri, diangkat menjadi menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang tersandung kasus Korupsi.
Ketua Umum Amanah Perisai Nusantara, Ahmad Ahyar, mengatakan selain sebagai pakar ekonomi maritim Institut Pertanian Bogor (IPB), Rokhmin juga menjabat sebagai Koordinator/Penasihat Bidang Daya Saing SDM, Inovasi Teknologi dan Riset Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurutnya, Rokhmin bukan orang baru di dunia kemaritiman dan perikanan, Dia sempat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Gotong Royong di era pemerintahan Presiden, Megawati Soekarnoputri.
“Kami menilai Prof Rokhmin layak masuk kabinet Jokowi-Ma’ruf untuk menggantikan Edhy Prabowo yang menjadi tersangka dan ditahan oleh KPK. Untuk itu kami mengusulkan kepada Presiden Jokowi. Pemikiran-pemikiran beliau sangat berkesesuaian dengan program Pak Jokowi,” ucap Ahyar di Jakarta, Kamis 26 November 2020.
Ahyar menilai, ilmu yang dimiliki Prof. Rokhmin di bidang kemaritiman bisa menjawab visi misi presiden.
Rokhmin memahami dan mengetahui tentang kondisi masyarakat nelayan di pesisir dan pulau-pulau yang hampir semua kabupaten di Indonesia berada dalam garis kemiskinan.
“Kami lihat pada sosok beliau nasionalis dan religius serta berintegritas dalam keilmuan yang dimilikinya,” pungkasnya.
Profil Prof. Rokhmin Dahuri
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, dilahirkan di Desa Gebang Mekar (Kampung Nelayan) – Cirebon tanggal 16 November 1958. Sekarang ia bertempat tinggal di Jalan Brawijaya No. 7, Vila Indah Pajajaran, Bogor. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas di Cirebon. Sarjana Perikanan IPB lulus 1982.
Selama menempuh program S1 di IPB, selain aktif di Dewan Mahasiswa IPB sebagai Ketua DM IPB Bidang Hubungan Eksternal (1979-1981). Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam menjadi Ketua HMI Cabang Bogor (1980-1981) dan Ketua Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI) (1978-1979).
Magister Sains dari Program Pasca Sarjana IPB lulus 1986 di bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bapak empat putri ini berhasil menyelesaikan program Doktor bidang Ilmu Ekologi dan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan dari School for Resources and Environmental Studies, Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Canada pada tahun 1991.
Aktivitas masa kanak-kanaknya sampai sekarang selalu penuh dengan urusan laut dan ikan. Maka, sebagai anak nelayan, perhatian Rokhmin terhadap nelayan dan lautan amat besar. Wajar bila sejak kecil ia pun bertekad membangun bidang kelautan dan perikanan.
Pada tempatnya pula bila ia dipercaya sejak September 1999 menjadi Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, dan akhirnya menjadi menteri memimpin Departemen Kelautan dan Perikanan pada masa Kabinet Persatuan Indonesia (Presiden KH. Abdurrahman Wahid) dan Kabinet Gotong Royong (Presiden Megawati Soekarnoputri) dari 4 Juni 2001 s/d 20 Oktober 2004.
Sebelum menjabat menteri, di almamaternya, ia memimpin Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB (1996-1999). Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Institut Pertanian Bogor (1998-1999). Selain itu, sejak 1997 sampai sekarang masih menjabat Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Aktivitas profesi yang ia jalani, diantaranya: Anggota Dewan Riset Nasional (DRN), Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara ( MPN ); Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI); Anggota “ICLARM Network of Tropical Fisheries Scientist”; Anggota Coastal Area Management and Planning Network, University of Rhode Islands, USA; dan Coordinator of Coastal Zone Management Network for Asia-Pacific Region, UNEP (United Nationas Environmental Programme).
Penerima piagam penghargaan Dosen Teladan I Tingkat Nasional (1995) dan Indonesian Development Award (1999) ini memiliki filosofi hidup: “Menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama umat manusia dan semesta alam, bekerja keras dan profesional serta hidup dekat dengan Tuhan”.
Pendidkan
Ph.D (Dr.)dari School for Resources and Environmental Studies Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia Canada. Bidang Ilmu Ekologi dan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan.
Karir
Ketua Dewan Penasehat Kelautan dan Perikanan Kadin, Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman, Ketua Umum GNTI (Gerakan Nelayan Tani Indonesia)
Penghargaan
Dosen Teladan I Tingkat Nasional (1995) dan Indonesian Development Award (1999)