BERITAENAM.com — Munculnya polemik terhadap keputusan PSBB yang dikeluarkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan adalah hal wajar.
Apalagi secara politik Anies memang berseberangan dengan Presiden Jokowi, sehingga sangat wajar jika ada pihak-pihak yang hendak mengadu domba.
Targetnya? Ya, untuk membuat kekacauan di tengah makin merebaknya wabah pandemi Covid 19 ini.
Ind Police Watch (IPW) menilai, tujuan pihak-pihak yang hendak mengadu domba ini sangat jelas, yakni hendak menggulingkan pemerintahan Jokowi.
Apalagi perekonomian nasional memang lagi memburuk dan lapangan pekerjaan makin sulit.
Tak bisa dipungkiri, karena PHK kian meluas di tengah pandemi Covid 19 yang tidak berkesudahan.
Artinya, ancaman gangguan sosial “menganga” di depan mata, di tengah kebingungan pemerintah mengatasi pandemi Covid 19.
Sebab itu, TNI Polri yang berada di garda terdepan dalam melakukan operasi yustisi PSBB tahap kedua di Jakarta agar senantiasa bersikap arif.
Tujuan operasi yustisi itu, adalah agar masyarakat disiplin dan penyebaran wabah Covid 19 bisa dicegah.
Tapi, aparat TNI Polri di lapangan perlu cermat melihat perkembangan psikologis masyarakat yang sudah berbulan bulan terlilit situasi pandemi Covid 19.
Memang, dalam mengamankan PSBB aparatur TNI Polri harus bersikap tegas.
Dan yang perlu juga, aparat tetap harus dlm koridor kebangsaan. Agar, tidak muncul benturan dengan masyarakat. Dimana masyarakat saat ini, dalam kondisi “tensi tinggi” akibat berbagai kesulitan yang melilitnya.
Bagaimana pun, potensi benturan di New PSBB Jakarta ini harus dihindari. Agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan untuk menggulingkan Presiden Jokowi.
Sebenarnya, TNI Polri sudah punya pengalaman dalam mengamankan Jakarta pada PSBB sebelumnya, sehingga tentunya tidak ada masalah ketika mulai Senin ini.
Aparat TNI Polri, melakukan operasi yustisi ke perkantoran pada New PSBB Anies kali ini.
Hanya, aparatur TNI Polri tetap perlu mengingat: bahwa PSBB kali ini sangat berbeda dgn PSBB sebelumnya.
Saat ini, tensi masyarakat dalam “tegangan tinggi” dan secara psikologis masyarakat “lebih nekat” karena berbagai kesulitan tanpa henti terus melilitnya.
Dalam kondisi ini, gesekan sosial lebih mudah terpicu.
Sebab itu, TNI Polri perlu juga meminta jaminan dari Anies Baswedan.
Bahwa distribusi bantuan sosial ke masyarakat harus lancar dan tidak terkendala apa pun.
Jangan sampai new PSBB ini dimana semua aktivitas masyarakat dibatasi tapi masyarakat kesulitan untuk bertahan hidup karena bansos tidak diatur dan tidak diterima masyarakat.
Karena kalau itu terjadi, repot. Akhirnya yang terjadi adalah amuk massal.
PSBB adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat dari penyebaran wabah Covid 19. Tapi, jangan sampai akibat new PSBB masyarakat Jakarta kesulitan untuk bertahan hidup.
Sebab, sebagian besar warga Jakarta adalah pekerja lepas yang tidak punya pekerjaan tetap dan masalah kehidupan sosial mereka sangat berpotensi menjadi gesekan yang bisa menjadi gangguan Kamtibmas.
baca juga: Gratifikasi Uang, Gratifikasi Asmara dan Gratifikasi Seks – klik ini
“Saat ini, tensi masyarakat dalam “tegangan tinggi” dan secara psikologis masyarakat “lebih nekat” karena berbagai kesulitan tanpa henti terus melilitnya” — Neta S Pane.