Site icon Beritaenam.com

Bambang: Pemindahan Ibu Kota Hampir Pasti ke Kalimantan

Bambang Brodjonegoro.

beritaenam.com, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan lokasi yang akan menjadi ibu kota baru pengganti DKI Jakarta. Pemerintah memberi sinyal kuat bahwa pemindahan ibu kota akan dilakukan ke Pulau Kalimantan.

“Hampir pasti ke Pulau Kalimantan, kemudian tinggal lokasinya,” kata Bambang ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Senin 17 Juni 2019.

Dirinya menambahkan, rencana pemindahan ibu kota tak lepas dari keinginan pemerintah melakukan pemerataan ekonomi. Sebab selama ini ketergantungan ekonomi di Pulau Jawa cukup tinggi, sehingga dibutuhkan pemerataan ke daerah lain.

“Sebelum desentralisasi ketika pertumbuhan ekonomi tinggi tujuh sampai sembilan persen, basisnya industri pengolahan padat karya ada di Jawa. Jadi pas (ekonomi Indonesia) tumbuh cepat, Jawa juga tumbuh cepat. Daerah lain masih bertumpu ke sumber daya alam, Jawa sudah mulai manufaktur dan jasa,” ungkapnya.

Bambang menjelaskan, ekonomi di Pulau Jawa memang tumbuh antara lima sampai enam persen ditopang oleh industri manufaktur yang sudah lebih dulu berkembang.

Sementara daerah lain yang masih banyak mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber ekonomi tertinggal, kecuali Sulawesi yang mulai melakukan hilirisasi.

“Ke depan tidak bisa didiamkan begitu saja. Dari visi 2045, tujuannya juga boleh dibilang tidak terlalu ambisius karena kontribusi Indonesia barat, Jawa dan Sumatera itu 80 persen, yang lain 20 persen. Target 2045, Jawa Sumatera turun jadi 75 persen sedangkan lainnya naik jadi 25 persen. Jadi lima persen membutuhkan waktu yang lebih panjang,” jelas dia, seperti dikutip dari medcom.id

Sementara untuk anggaran pemindahan ibu kota, Bambang menyebut akan mulai dianggarkan tahun depan. Rencananya anggaran persiapan pemindahan ibu kota dimasukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.

“Mungkin juga 2020 ada untuk persiapannya, terutama. Ya nanti kita lihat di nota keuangan. Ya untuk 2020 anggarannya lebih banyak untuk persiapan, 2021 itu konstruksinya,” pungkas Bambang.

Exit mobile version