beritaenam.com, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menegaskan pembangunan ibu kota anyar tak akan mengganggu lingkungan hidup. Bambang mencontohkan wilayah Bukit Soeharto yang menjadi salah satu calon ibu kota baru di Kalimantan Timur. Bukit Soeharto masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya.
“Bukit Soeharto adalah kawasan hutan lindung yang tidak akan diganggu. Ini jadi komitmen Presiden Joko Widodo ketika kita akan membangun ibu kota baru. Kita tidak akan mengganggu lingkungan hidup,” kata Bambang di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin, 12 Mei 2019.
Presiden Joko Widodo telah meninjau langsung kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur. Kawasan ini didukung infrastruktur mumpuni, seperti dua bandara di Samarinda dan Balikpapan, serta jalan tol yang menghubungkan Samarinda menuju Balikpapan.
Bambang mengatakan Presiden juga memperhatikan lingkungan di sekitar Bukit Soeharto. Jika ibu kota baru dibangun di sekitar wilayah itu, Presiden meminta kawasan Bukit Soeharto tak diganggu.
Kawasan Bukit Soeharto justru bakal direstorasi. Pasalnya, ada banyak wilayah Bukit Soeharto yang digunakan pihak tak bertanggung jawab, seperti penggunaan wilayah untuk perkebunan seperti sawit.
“Jadi, kita harus kembalikan Bukit Soeharto sebagai fungsi utama tata ruang hutan lindung,” kata Bambang.
Bambang menegaskan ibu kota anyar mengusung tema smart, green, dan beautiful. Konsep green city jadi poin penting dalam pembangunan ibu kota anyar ini.
“Ini yang kita pastikan bahwa kota baru harus smart, green, and beautiful. Green sangat penting,” kata Bambang, seperti dikutip dari medcom.id
Presiden Joko Widodo telah memutuskan ibu kota negara dipindahkan ke luar Pulau Jawa. Sejauh ini, ada empat provinsi yang menjadi kandidat: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Barat.
Presiden Jokowi telah mengunjungi dua dari empat wilayah itu. Presiden berkunjung ke kawasan Bukit Soeharto di Taman Hutan Raya, Kutai Kertanegara.
Setelah itu, Presiden mengunjungi kawasan Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Dua kawasan itu dinilai memiliki keunggulan masing-masing sebagai ibu kota baru.