beritaenam.com, Jakarta – Saat pulang kerja naik commuter line atau KRL dari Jakarta menuju Bogor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dikawal secara ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Alasannya, Jokowi ingin berbaur dekat dengan masyarakat.
“Iya berbaur saja dengan masyarakat sendiri. Kalau kita menyelenggarakan acara, ada prosedur dalam acara kenegaraan, acara formal, itu memang lain. Ada SOP nya. Kalau beliau merasa, mau di tengah masyarakat, ya sudah, jadi masyarakat kembali,” kata Komandan Paspampres Mayjen Maruli Simanjuntak saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Maruli mengatakan, Jokowi hanya ditemani dirinya di KRL dari Stasiun Tanjung Barat menuju Stasiun Bogor. Tidak ada personel Paspampres lainnya yang ditempatkan dalam gerbong KRL.
“Cuma berdua,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hal itu atas permintaan langsung Jokowi. “Betul, agar lebih dekat dengan masyarakat, agar bisa berkomunikasi langsung, contohnya hal-hal seperti ‘kami setiap hari begini pak, kalau bisa ditambah gerbong pak’,” jelas Maruli.
Kondisi penumpang saat itu, kata Maruli, tengah padat karena di jam pulang kerja. Terkait pengamanan Jokowi selaku VVIP, Maruli menyebut masyarakat di KRL sudah secara naluriah melindungi Jokowi.
“Namanya KRL mana pernah nggak crowded, itu sudah nggak bisa bergerak. Karena pengalaman kemarin di daerah, Pak RW bilang jadi Paspampres dadakan, masyarakat sendiri muncul insting menjaga. Mereka sendiri yang menjaga,” tuturnya, seperti dikutip dari detik.com
Momen Jokowi menaiki KRL dilakukan pada hari Rabu (6/3) sore selepas sejumlah agenda kepresidenan. Jokowi yang masih mengenakan kemeja putih tampak berbaur dengan masyarakat.
“Tadi usai kegiatan Presiden pulang ke Bogor menggunakan kereta KRL. Tanpa pengawalan ketat. Presiden naik dari Stasiun Tanjung Barat menuju Bogor,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.