Buton – Bentrokan warga Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengakibatkan kerugian besar. Data terbaru, peristiwa yang terjadi pada Rabu sore (5/6/2019) itu mengakibatkan sebanyak 56 rumah hangus.
Puluhan rumah warga Desa Gunung Jaya itu rata dilalap api setelah dilempari massa dengan bom molotov.
Selain puluhan rumah, dalam bentrokan tersebut, mobil pikap kepala Desa Gunung Jaya dan satu unit sepeda motor juga turut dibakar. Sementara korban jiwa hingga kini tidak ada.
Namun, seorang warga Desa Kuraa, La Yasi (36), dilaporkan mengalami luka di pergelangan tangan kanan akibat terkena sabetan saat bentrokan. Hingga kini, situasi di Desa Gunung Jaya juga masih mencekam.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhard menjelaskan, bentrokan antara dua kelompok pemuda dari Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wita tadi.
Dua kelompok pemuda terlibat aksi saling serang hingga terjadi aksi pembakaran rumah warga Desa Gunung Jaya.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab bentrokan ini.
“Informasi warga, bentrokan bermula saat puluhan pemuda Desa Sampuabalo melakukan konvoi menggunakan motor knalpot bising melintas di Desa Gunung Jaya pada Selasa (4/6/2019) sekitar pukul 20.00 Wita,” katanya.
Warga Desa Gunung Jaya merasa terganggu dengan suara bising knalpot motor puluhan pemuda tersebut. Beberapa menit kemudian, puluhan pemuda yang melakukan konvoi kembali.
Di pertigaan Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo, puluhan pemuda yang melakukan konvoi berteriak. Selanjutnya terjadi pelemparan ke arah rumah-rumah warga di Desa Gunung Jaya hingga akhirnya terjadi keributan.
Anggota Polsek Sampuabalo sempat melerai dua kelompok pemuda yang bertikai tersebut. Namun, pertikaian berlanjut lagi pada Rabu (5/6/2019) pukul 14.30 Wita. Warga Desa Sampuabalo mendatangi Desa Gunung Jaya.
Mereka melempari rumah-rumah warga menggunakan bom molotov hingga menyebabkan puluhan rumah terbakar. Aksi ini memicu kemarahan warga Gunung Jaya.
Melansir inews.id, hingga Rabu malam, situasi di Desa Gunung Jaya masih mencekam. Aparat keamanan gabungan TNI-Polri bersiaga di lokasi kejadian untuk mencegah bentrok susulan. Akses jalan juga ditutup karena alasan keamanan.
Bupati Buton La Bakri dijadwalkan akan meninjau langsung ke lokasi. Bupati berencana bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda dari kedua desa yang bertikai sehingga tidak terjadi lagi bentrokan.