beritaenam.com, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin memberikan klarifikasi kepada polisi terkait tiga laporan fitnah yang ditujukan kepada capres nomor urut 01. Mereka menilai fitnah yang dialamatkan kepada Jokowi sistematis.
“Kami melihat ini mereka dengan sengaja. Artinya mens rea, niatnya, sudah ada. Kenapa? Kita ketahui bersama penyampaian yang mereka lakukan ini sangat sistematis gitu,” kata Direktur Advokasi dan Hukum TKN Jokowi-Ma’ruf, Ade Irfan Pulungan, di Cyber Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2019).
TKN Jokowi-Ma’ruf memberikan klarifikasi soal laporan mengenai emak-emak di Sulawesi Selatan yang menyebut Jokowi akan menghapus pelajaran agama jika menang pada Pilpres 2019.
Kedua, terkait laporan yang menuding Jokowi bukan WNI. Ketiga, soal laporan tentang Jokowi yang disebut memakai fasilitas dan uang negara untuk kampanye.
“Ketiga laporan ini sudah kami jelaskan. Ketiga ini merupakan fitnah yang ditujukan kepada Pak Jokowi dan hoax sama sekali. Kami sudah menjelaskan sesuai dengan bukti-bukti yang sudah kami sampaikan,” terang Irfan.
Penyampaian klarifikasi berlangsung sekitar 8 jam. Irfan mengatakan ada 15-20 pertanyaan yang dilontarkan penyidik untuk masing-masing laporan.
“Ini lagi diproses tentang penyelesaian BAP-nya. Jadi memang agak sedikit memakan waktu karena tiga laporan sekaligus dimintai keterangan dari penyidik kepada kami. Jadi memakan waktu yang sangat panjang mulai pukul 14.00 tadi sampai menjelang pukul 22.00 belum kelar,” jelasnya.
TKN Jokowi-Ma’ruf juga menduga ada pihak yang mengatur sejumlah orang untuk menyebarkan fitnah kepada Jokowi. Irfan meminta polisi juga mengusut dugaan pihaknya.
“Inilah yang kami minta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya apakah orang-orang tersebut ini benar-benar spontanitas. Juga apakah kemungkinan dia dimobilisasi untuk melakukan perbuatan ini, untuk menyampaikan kepada publik seolah-olah memang Pak Jokowi itu tidak baik dan masyarakat yang tidak memahami masalah ini bisa jadi terpengaruh,” papar Irfan.