New York – Perusahaan Boeing sudah menyelesaikan pemutakhiran perangkat lunak pesawat 737 Max yang dituding menjadi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines ET302. Kedua insiden itu terjadi dalam kurun waktu lima bulan.
Dilaporkan BBC, Jumat (17/5/2019), perusahaan Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan, mereka telah menerbangkan pesawat jenis 737 Max yang sudah diperbaharui peranti lunaknya dalam 207 penerbangan.
Boeing menyebut akan memberikan data kepada Badan Penerbangan Sipil AS (FAA) tentang bagaimana pilot berinteraksi dengan kontrol kendali pesawat dan layar indikator pada kokpit ketika menghadapi berbagai skenario dalam penerbangan.
Sebelumnya FAA mengharapkan agar Boeing segera menyerahkan dokumentasi sertifikasi pada pekan depan.
Pesawat jenis ini, yang dioperasikan Ethiopian Airlines, jatuh awal Maret lalu yang menewaskan 157 orang yang berada di dalam pesawat.
Ini merupakan kecelakaan fatal kedua setelah pesawat jenis yang sama -milik Lion Air- jatuh di Laut Jawa pada akhir Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang.
Kedua kecelakaan fatal itu diduga terkait dengan peranti lunak yang dikenal dengan sebutan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS).
Peranti ini berfungsi mencegah pilot menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi dengan cara menukikkan pesawat secara otomatis.
Dalam kasus Lion Air JT610, MCAS tidak bekerja dengan baik sehingga setiap kali pilot menaikkan hidung pesawat, MCAS aktif kembali dan menurunkan hidung pesawat.
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 telah melayangkan gugatan kepada Boeing. Gugatan menyoroti sistem kendali otomatis penerbangan yang didesain untuk mencegah pilot menaikkan hidung pesawat “secara berbahaya”.
MCAS juga menjadi sorotan dalam peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET302.
Lebih lanjut, pimpinan Boeing mengatakan, setelah pihaknya menginformasi dokumen sertifikasi terkait pembaharuan ini kepada FAA, mereka akan bekerja sama dengan regulator untuk menjadwalkan penerbangan uji sertifikasi.
Mereka juga mengatakan sudah menyelesaikan pengujian simulator terkait sistem yang telah dimutakhirkan dan sudah memperbaharui materi pelatihan dan pendidikan yang saat ini tengah ditinjau oleh FAA, regulator global dan pelanggan maskapai penerbangannya.
Awal pekan ini FAA menyatakan akan menggelar pertemuan dengan regulator dari seluruh dunia pada 23 Mei untuk melakukan pembahasan dan penilaian atas hasil pemutakhiran perangkat lunak Boeing serta proses pelatihan bagi pilot baru.