beritaenam.com, Jakarta – Pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky meminta maaf kepada pendukung Presiden Joko Widodo terkait dengan cuitannya soal dana riset soal industri 4.0.
Hal itu disampaikan Zaky dalam cuitannya di Twitter pada Kamis (14/2) malam. Dia menuturkan tujuan cuitan soal industri 4.0 adalah terkait dengan kebutuhan Indonesia untuk berinvestasi untuk riset dan sumber daya manusia.
Sebelumnya, dia mengkritik pendanaan riset untuk industri 4.0 di Indonesia yang hanya mencapai US$2 miliar.
Zaky menyatakan dana itu jauh lebih rendah dibandingkan negara lain macam Singapura dan Malaysia masing-masing US$10 miliar, atau AS yang mencapai US$511 miliar.
Dalam klarifikasinya, dia menegaskan bahwa dukungan pemerintah sekarang ini sudah memberikan semangat untuk industri 4.0. Dalam hal ini, Zaky meminta maaf jika ada pihak-pihak yang salah mempersepsikan cuitan sebelumnya.
“Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya 🙏🙏🙏 jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya,” katanya.
Dia menuturkan riset dan pengembangan terkait industri 4.0 adalah pembeda negara maju dan miskin.
“Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga,” katanya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Bukalapak sendiri berkomitmen untuk menginvestasikan Rp1 triliun untuk merambah bisnis warung. Bisnis warung ini jumlahnya ditaksir hingga 50 juta usaha kecil di Indonesia.
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk membuat platform bagi mitra warung. Dengan platform ini, produsen bisa mengakses jutaan warung yang menjadi mitra Bukalapak untuk mendistribusikan produk mereka. Sehingga produsen bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.