beritaenam.com, Jakarta – Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pembangunan jalan desa sepanjang 191 ribu km ibarat ‘Simsalabim’. Pemerintah memberikan penjelasan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo memberikan kalkulasi bahwa 191 ribu jalan desa itu terbagi atas 74 ribu desa di seluruh Tanah Air. Itu artinya, rata-rata tiap desa sudah membangun 2,5 kilometer jalan selama 4 tahun.
“Masih ada yang belum sadar kalau Indonesia negara besar yang terdiri dari 74.957 desa rupanya. 191 ribu km kalau dibagi 74 ribu desa. Berarti rata-rata setiap desa membangun 2,5 km per 4 tahun atau 625 meter ‘jalan desa’ per tahun,” ujar Eko kepada wartawan, Rabu (20/2/2019).
“Masih menganggap belum wajar? Perlu pengalaman,” imbuh Eko.
Tidak lupa, Eko menyertakan infografis rincian panjang jalan desa yang sudah terbangun dengan total 191.600 km. Rinciannya adalah 30,787 km (2015), 60,762 km (2016), 61,793 km (2017), dan 38,259 km (2018).
“Berapa jumlahnya? 191.600 km. Panjang sekali! Ternyata rakyat desa membangun bertahap, bukan simsalabim semalam,” tulis infografis dari Kemendes PDTT yang dibagikan Eko.
Sebelumnya, Dahnil mempertanyakan klaim Jokowi soal 191 ribu kilometer jalan pertanian di desa. Dia bertanya-tanya soal cara Jokowi mewujudkannya.
“Jokowi klaim membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali keliling bumi atau 15 kali diameter bumi,” cuit Dahnil melalui akun Twitter-nya, Selasa (18/2).
“Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi,” sambungnya.