Beritaenam.com, Jakarta – Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanggapi pernyataan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan dalam penyelesaian kasus dana kemah pemuda. Pramono menegaskan Presiden tak ada kaitannya dengan kasus tersebut.
“Jadi intinya kemah tersebut, acara tersebut memang dihadiri oleh Presiden tetapi tentunya Presiden tidak mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan urusan keuangan sama sekali,” kata Pramono di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Pramono juga menepis tuduhan yang menyatakan Jokowi melakukan kriminalisasi. Menurutnya, Jokowi tidak mengetahui urusan dana kemah pemuda itu sama sekali.
“Oh nggak (kriminalisasi), nggak ada urusan sama sekali. Bapak presiden tahu juga enggak untuk urusan itu. Dan itu kan urusan penegakan hukum biasa, yang namanya penegakan hukum biasa tidak berkaitan dengan pilihan politik, jadi tidak ada urusan kriminalisasi sama sekali,” tegas Pramono.
“Jadi ya memang betul acaranya dihadiri oleh Presiden tapi Presiden tidak ada kaitan sama sekali dengan persoalan penganggaran kemudian juga pemanfaatan dari anggaran tersebut,” imbuhnya.
Pramono meminta kepada siapa pun yang terlibat untuk bertanggung jawab dan menyampaikan laporan anggaran sesuai dengan yang dilakukan.
“Walaupun anggaran itu dialokasikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, bagi siapa pun tentunya harus bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan anggaran sesuai dengan apa yang dilakukan. Kalau kemudian sekarang ini ada persoalan hukumnya siapa pun harus mempertangungjawabkan itu,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta Presiden Jokowi turun tangan untuk menyelesaikan polemik dana apel dan kemah pemuda Islam di Kompleks Candi Prambanan tahun 2017 yang dipermasalahkan.
“Pak Presiden juga enggak boleh diam,” ujar Dahnil kepada wartawan di sela sidang tanwir pra muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (26/11).
Dahnil menjelaskan, sebenarnya kegiatan apel dan kemah pemuda Islam tahun 2017 merupakan inisiatif Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora). Dalam prosesnya kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
“Padahal acara ini bagus sekali, Pak Presiden (Jokowi) itu hadir di situ, bahkan Pak Presiden sempat mengubah jadwal, tadinya tanggal 11 berubah menjadi tanggal 16. Jadi Pak Presiden ada di acara ini,” ujarnya.
“Kemudian terjadi kriminalisasi terhadap kami yang justru sejak awal ingin membantu presiden, di tengah situasi pada saat itu yang carut-marut, tapi kemudian justru kami hari ini dicari-cari dan dikriminalisasi,” ungkapnya.
Sumber: detik.com