Beritaenam.com, Bandung – Ratusan simpatisan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang tergabung dalam Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menggelar deklarasi dukungan di Gor C-Tra, Jalan Cikutra Kota Bandung, Kamis (15/11).
Simpatisan yang hadir didominasi oleh ibu-ibu. Mereka memenuhi hampir semua ruangan di tempat penyelenggara acara. Tampak hadir, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa yang juga gubernur Jatim terpilih.
Dalam acara tersebut, Ketua JKSN Jawa Barat, Ella M. Giri Komala memimpin deklarasi dukungan kepada Joko Widodo. Dia kemudian memberikan sosialisasi kepada simpatisan mengenai tata cara mencoblos saat masa pemilihan.
“Jangan lupa nanti coblos pasangan capres nomor satu,” katanya.
Kemudian, para pemateri memaparkan sejumlah kinerja yang sudah dilakukan Joko Widodo selama satu periode.
Asep Saifuddin Chalim, Dewan penasihat JKSN Pusat mengatakan semua pendukung Jokowi tidak boleh ragu dalam menyosialisasikan kinerja pemerintahan yang sudah dilakukan kepada masyarakat luas.
“Hari ini Gubernur (Jawa Barat) bukan dari PKS, bukan lagi Pak Aher. Jangan takut. Gubernur (Jawa Barat) adalah orang yang diusung PKB, PPP. Kalau kita ada dalam bayangan mereka (PKS dan Gerindra) kita susah menang,” ucapnya.
Dia pun menyindir tindak tanduk Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang pernah ikut menyebarkan hoaks terkait pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet.
Dikonfirmasi usai acara, Asep menjelaskan pernyataan itu didasarkan pada informasi yang diterimanya. Semasa Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pesantren takut tidak diberi bantuan jika tidak mengikuti kehendaknya.
“Saya mendengar, saya kan orang Jawa Barat. Ketika dulu gubernur Aher, pesantren takut enggak diberi bantuan. Maka (orang di pesantren) harus mengikuti apa saja (kemauan Ahmad Heryawan). Mereka memilih Prabowo pada pilpres 2014. (Karena) PNS takut dimutasi dan sebagainya,” jelas Asep.
Kondisi itu dia tegaskan sudah berbeda sudah dan berbalik. Orang-orang di pesantren tidak usah takut untuk ikut memenangkan Joko Widodo yang tidak diusung PKS.
Apa yang disampaikannya pun bertujuan untuk menggugah keberanian para simpatisan yang hadir. Menurutnya, keberanian adalah kunci keberhasilan. Jika masih hidup dalam bayangan ketakutan, apa yang dicita-citakan tidak akan terwujud.
“Masa masih takut aja. Kalau masih takut kan pengecut namanya,” cetus Asep.
Lalu, terkait Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Asep menegaskan bahwa ia punya bukti keduanya ikut menyebarkan berita bohong. Namun, ia meminta semua simpatisan Jokowi tidak membalas perbuatannya.
“Hoaks kan ada mereka. Saya tanpa bukti enggak berani ngomong. Hari ini, tampilan JKSN itu pasti ada hizib nasor yang dibaca. Mereka yang jelek kepada kita, kejahatan mereka akan menampar mereka sendiri,” jelasnya, seperti dikutip dari merdeka.com
“Enggak usah hoaks. Karena tadi saya nyanyikan, ada (syair) aslinya dalam bahasa arab. Biarkan lah dia yang menyakitimu, jangan kau balas kekejian itu. Karena segera dia akan terbalaskan, dan dia sendiri pelaku pembalasan,” pungkasnya.