beritaenam.com, Jakarta – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menuding LSI Denny JA bekerja untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin lantaran hasil surveinya kerap memenangkan pasangan nomor urut 01 itu. Founder LSI Denny JA, Denny Januar Ali, dengan tegas membantah.
“Mustahil kami mengorbankan kredibilitas yang dibangun lebih dari 15 tahun saya membangun ini untuk dikorbankan hanya demi pilpres saja,” ujar Denny JA kepada wartawan, Rabu (6/3/2019).
Denny menuturkan LSI merupakan lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi. Selama 15 tahun berdiri, LSI juga telah meraih berbagai penghargaan, baik tingkat nasional maupun internasional.
“LSI itu lembaga survei paling tua, yang sampai saat ini masih aktif. Yang bisa dilihat jejaknya di Google. Semua rekor survei paling akurat, quick count paling akurat, dan juga quick count paling cepat. Semua rekor Muri itu diborong oleh LSI. Bahkan penghargaan internasional dari Times Magazine, dari Guiness Book of Record, itu penghargaan dunia, semua ada di LSI yang nggak ada di negara lain,” tuturnya.
“Mustahil dengan record setinggi itu kita memain-mainkan data,” imbuh Denny.
Denny mengungkapkan hasil survei lembaganya selama ini juga tidak jauh berbeda dengan hasil lembaga survei kredibel lainnya bahwa Jokowi selalu muncul sebagai pemenang. Jadi tidak layak LSI dicurigai berpihak kepada salah satu paslon.
“Kan bisa dibanding-bandingkan dengan lembaga survei kredibel lainnya. Sudah ada 8 lembaga survei yang mempublikasikan hasil surveinya. Lembaga survei yang kredibel, yang kerja sama dengan TV untuk quick count, itu saja yang dihitung. Jangan yang nggak baru-baru muncul, nggak pernah quick count di TV nasional. Itu kan nggak banyak beda juga. Justru yang beda-beda itu yang harus dicurigai, kenapa beda sendiri. Justru lembaga lain yang harus dicurigai, lembaga survei yang kemarin sore,” ujar Denny.
Di sisi lain, Denny mengaku tak heran atas respons dari BPN Prabowo-Sandiaga. Sebab, respons tersebut kerap dilontarkan oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh hasil survei yang keluar.
“Respons yang sering kali dirugikan itu juga standar. Lembaga tidak dipercaya, pendukung si ini, dan lain sebagainya,” katanya, seperti dikutip dari detik.com
Tudingan BPN Prabowo-Sandiaga kepada LSI Denny JA itu disampaikan saat menanggapi hasil survei elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tertinggal 27,7% dari Joko Widodo-Ma’ruf Amin. BPN mengaku tak heran atas hasil survei tersebut lantaran LSI bekerja untuk Jokowi.
“LSI kelihatannya kan bekerja untuk paslon Jokowi-Ma’ruf Amin. Tidak heran jika setiap merilis survei selalu menempatkan paslon itu sebagai pemenang,” kata juru debat BPN Prabowo-Sandiaga, Saleh Daulay, kepada wartawan, Rabu (6/3).