beritaenam.com, Jakarta – Partai pendukung Prabowo-Sandi disebut mulai kehilangan harapan. Hilangnya konsistensi dukungan disebut karena beberapa partai menginginkan Jokowi kembali melaju ke periode kedua.
“Sejak awal banyak partai-partai pendukung mereka ini mendukung Pak Jokowi. Mereka realistis tidak mau mengajak memilih 02,” kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Arya Sinulingga,Senin, 8 April 2019.
Arya mengatakan fakta di lapangan masyarakat lebih memilih Jokowi-Ma’ruf ketimbang Prabowo-Sandi. Hal inilah yang membuat parpol pendukungnya memulai langkah antisipasi.
Salah satu yang cukup menonjol adalah Partai Demokrat. Menurut Arya, kritik dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan tidak hadirnya Agus Harimurti Yudhoyono dalam kampanye akbar Prabowo adalah bukti Partai Demokrat mengantisipasi berdasarkan realitas.
“Memang kan jadi tidak inklusif seperti yang dibilang Pak SBY, jadi mungkin itu pertimbangan Pak SBY berdasarkan kondisi realitas yang ada,” ujar Arya.
Arya memprediksi di sisa akhir menuju pencoblosan Partai Demokrat akan berbalik mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Konsisten pada dukungan Prabowo-Sandi terlalu beresiko mempertaruhkan kepercayaan masyarakat terhadap partai.
“Jadi pasti beliau memperhitungkan bagaimana sikap mereka. Pasti sampai akhir begini terus sikapnya,” tutur Arya.
Lebih lanjut, Arya meyakini Jokowi-Ma’ruf akan mudah menang saat 17 April nanti. Jika terus begini, lanjutnya, mustahil bagi Prabowo-Sandi merebut hati pemilih mengambang untuk membalap Jokowi-Ma’ruf.
“Sangat tidak mungkin, jadi jauh, mana mungkin bisa (ambil sisa suara). Mereka aja lima bulan enam bulan pergerakannya cuma 0,8 persen. Apalagi sisa beberapa hari ini ?” ucap Arya.
Kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik konsep acara kampanye akbar pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Kampanye itu dianggap hanya mewakili kelompok tertentu.
Kritik SBY itu dituangkan dalam surat yang ditujukan kepada tiga pengurus Partai Demokrat: Wakil Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, Wakil Ketua Umum Syarief Hasan, dan Sekretaris Jenderal Hinca Pandjaitan.
SBY meminta ketiga bawahannya itu menyampaikan kritiknya ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.