Beritaenam.com — Ada eksekutif yang mudah lupa. Padahal usianya belum terlalu tua, sekitar 45 tahun. Tentunya gejala mudah lupa ini sangat mengganggu kelancaran tugasnya sehari-hari di perusahaan.
Selain itu hal ini dapat menjadi bahan olok-olokan di kalangan temannya. Bahkan dapat pula dicemooh oleh bawahannya. Hal yang tentu tidak diinginkan.
Oleh karenanya harus dicari apa penyebab mudah lupa ini dan cara mengatasinya. Lalu muncul pertanyaan: apakah latihan-latihan olahraga ada manfaatnya untuk menghindari atau mencegah jangan sampai mudah lupa?
Pelupa sebenarnya merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh para lanjut usia (lansia). Keluhan ini dianggap lumrah (wajar) dan biasa oleh masyarakat.
Dari penelitian cross sectional (lintas kelompok masyarakat) dan longitudinal (dalam waktu tahunan) didapatkan bahwa kebanyakan individu mengalami gangguan memori dan belajar dengan bertambah lanjutnya usia terutama setelah usia sekitar 70 tahun.
Kalau daya ingat sudah menurun sebelum usia 50 tahun, maka itu abnormal dan harus dicarikan usaha untuk bisa menanggulanginya. Kita harus mengupayakan agar kemampuan memori dan kognitif dapat dipertahankan dan tidak merosot.
Banyak ahli berpendapat, kalau kita latih otak atau kita sibukkan otak kita, kemunduran mental dapat dihambat. Malah ada ungkapan: Train your Brain: use it or lose it. (Latihlah otak Anda: gunakan dia [otak] atau kehilangan dia)
Para eksekutif kebanyakan rajin melatih otak mereka. Dengan begitu kemungkinan untuk mereka mengalami kemunduran ingatan kecil saja. Namun ada juga, meski tidak banyak, eksekutif yang pelupa. Setelah diteliti lebih mendalam, salah satu penyebabnya adalah keadaan kesehatan umumnya. Jasmani yang sehat dan mental yang sehat memang saling mempengaruhi.
Pengaruh Berolahraga
Kita tahu latihan olahraga secara teratur dan cukup takarannya, membuat peredaran darah menjadi lebih baik. Peredaran darah yang baik membuat peredaran darah di otak menjadi lebih baik pula.
Dengan membaiknya peredaran darah, berarti menjadi lebih baik pula pengangkutan zat-zat makanan dan oksigen ke otak. Jadi berolahraga dapat membantu agar seseorang tidak mudah lupa, karena peredaran darah ke otak menjadi lebih baik.
Selain fungsi otak yang kurang baik, mudah lupa juga dipengaruhi oleh pasokan zat-zat makanan dan oksigen yang cukup. Perlu diketahui, dapat terjadi gangguan pengangkutan oksigen apabila seseorang mempunyai kebiasaan merokok.
Bila seseorang merokok, maka karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok akan terisap oleh badan masuk ke dalam darah. Gas karbon monoksida mempunyai afinitasi lebih tinggi daripada gas oksigen, yang berarti akan meningkat hemoglobin lebih cepat daripada gas oksigen. Padahal hemoglobin bertugas guna mengikat oksigen dan bersama aliran darah mendistribusikan ke seluruh badan. Termasuk otak.
Jadi bagi para perokok, suplai oksigen ke otaknya akan sedikit berkurang, yang tentunya dapat mengganggu kerja otak tersebut.
Untungnya, latihan olahraga dapat mengurangi keinginan seseorang untuk merokok. Memang, belum dapat diketahui mekanismenya, mengapa latihan olahraga dapat mengurangi keinginan untuk merokok. Tetapi demikian faktanya.
Dan itu bisa berguna untuk kita, bukan?
Uraian di atas dapat menguatkan pendapat bahwa latihan olahraga dapat mengurangi kemungkinan seseorang menjadi pelupa sebelum masuk lanjut usia.
Selain latihan olahraga pengaturan makan yang baik juga bisa mengurangi kemungkinan seseorang mudah menjadi pelupa.
Otak kita memerlukan suplai karbohidrat yang cukup dan kontinu agar dapat berkonsentrasi dengan baik. Kalau seseorang sering mengalami kekurangan karbohidrat dalam makanannya, otaknya akan sering mengalami gangguan konsentrasi. Akibatnya, orang itu akan mudah lupa.
Atas dasar itu semua, para eksekutif hendaknya selalu menyempatkan diri melakukan latihan olahraga yang rutin dan cukup takarannya. Aturlah makanan serta waktu istirahat Anda, agar selalu sehat dan bugar. Perhatian terhadap hal-hal ini akan membuat Anda tak menjadi salah satu eksekutif yang pelupa.