beritaenam.com, Jakarta – Wasekjen Partai Demokrat (PD) Rachland Nashidik mengatakan Kivlan Zen merupakan Mayjen kunyuk jika merujuk kutipan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pengacara Kivlan, Eggi Sudjana, mengatakan pernyataan itu merupakan serangan terhadap personal.
“Yang mendasar kan semua orang kalau mengerti perilaku politiknya SBY itu kan sudah bisa menduga apa bener nggak yang disebut Kivlan. Jadi jangan serangnya itu jangan serang personal, apalagi jenderal kunyuk. Itu nggak ilmiah, nggak intelektual,” kata Eggi kepada wartawan, Jumat (10/5/2019).
Rachland mengutip Gus Dur dengan menyebut Kivlan Zen jenderal kunyuk lantaran Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY disebut licik. Menurut Eggi, seharusnya Rachland menjawab Kivlan dengan data.
“Harusnya dibantah dengan data, misalnya SBY serius dukung Prabowo dengan bukti satu, dua, tiga, empat dan seterusnyalah. Tapi kalau modelnya begini kan saling serang yang tidak punya data,” ucap Eggi.
“Sementara sebaliknya, Kivlan ngomong begitu karena menurut saya ada data tentang ketidakjelasannya sikap SBY. Bahkan 2014 kalau SBY tegas, tidak bersama sok sok netral gitu lo, pasti menang Prabowo waktu itu. Itu kan satu indikasi,” sebut Eggi menambahkan, seperti dikutip dari detik.com
Eggi tak setuju dengan sebutan jenderal kunyuk yang dipinjam Rachland dari kutipan mendiang Gus Dur. Menurutnya, Rachland bisa kena pidana.
“Kalau nyebut jenderal kunyuk itu kan penghinaan malah. Kunyuk itu kan monyet, itu bisa dipidana itu. Walaupun mengutip, Gus Dur kan udah nggak ada, nggak bisa dimintain tanggung jawab. Sekarang dia ini tanggung jawab, menghina. Ada pasalnya,” jelas Eggi.