beritaenam.com, Jakarta – Elza Syarief yang merasa dicemarkan nama baiknya oleh Farhat Abbas mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan. Elza tidak terima dengan tuduhan ‘pengacara dua kaki’ yang disebut Farhat yang menyebarkan foto bersama eks Ketua DPR Setya Novanto. Elza pun menuding Farhat meminta jatah menteri ke Novanto kala itu.
“Dia kan datang ke sana atas ajakan minta tolong mau minta, kan waktu itu ada lowongan menteri agraria kosong kan? Jadi dia minta. Saya bilang emang Pak Novanto bisa? Bisa bu, akhirnya namanya teman ya sudah. Karena saya masih ada kekerabatan dengan Bu Deisti. Saya kenal Pak Novanto saat menjadi pengacara Mas Tommy di Cendana tahun 1995, saya sudah kenal dia (Novanto),” ujar Elza, Minggu (10/2/2019).
Saat itu, kata Elza, Farhat memberikan curriculum vitae (CV) untuk posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Novanto. Tidak sampai di situ, Farhat disebut juga menyertakan CV ayahnya, Abbas Said, untuk posisi Jaksa Agung.
“Terus dia (Farhat) ke sana dan foto-foto, saya diam saja, orang saya nggak tahu, nggak ada masalah kan. Terus bawa CV, tahunya juga ngajuin CV bapaknya, Pak Abbas Said. Dia jadi Menteri Agraria, kebetulan agak kaget Novantonya. Tapi saya bilang tolonglah pak. Mukanya Pak Novanto, ya sudah nanti diperjuangkan. Tahunya masuk lagi bapaknya mau jadi Jaksa Agung. Lho Jaksa Agungnya kan masih ada Pak Prasetyo,” kata Elza.
Dilansir dari detik.com, Elza yang mengaku sudah kenal lama dengan Novanto kala itu mencoba membantu Farhat. Reaksi Novanto saat itu disebut Elza sempat kaget. Nah, foto pertemuan antara Elza dengan Novanto yang kini disebar Farhat menjadi bahan pelaporan Elza ke polisi.
“Terus sekarang disebarkan ES sebagai pengacara kaki dua, lapor e-KTP. Saya nggak pernah lapor e-KTP. e-KTP kan penemuannya KPK sendiri. Masa saya pelapornya? Saya itu jadi saksi kasusnya Miryam karena saya bertemu dia dan kemudian dia cabut BAP. Kemudian KPK menanyakan saya. Ternyata saya nggak pernah nyuruh dia cabut BAP,” tutur Elza.