beritaenam.com, Jakarta – Selama enam bulan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir menilai Jokowi – Maruf Amin sebagai paduan figur yang bagus. Dalam keseharian, kata dia, Jokowi lebih bertindak sebagai pribadi yang apa adanya bukan sebagai Presiden yang penuh protokoler.
Ia mencontohkan, dalam sebuah jamuan di Surabaya, tiba-tiba Jokowi mengangkat sendiri sebuah kursi lalu bergabung di meja lain tempat sekelompok teman Erick Thohir yang juga dikenalnya tengah bercengkerama.
“Sampai orang-orang di meja itu pada kaget, terpana, ini luar biasa. Saya tidak bermaksud mendramatisir,” ujarnya, Senin (4/3/).
“Ketika memimpin sih bertindak seperti Presiden, tapi dalam keseharian enggak,” imbuhnya.
Sikap santun dan egaliter Jokowi dalam bergaul dan berinteraksi dengan pihak lain itu bersifat natural. Sikap semacam itu, kata Erick, menurun dan anak-anak dan anggota keluarganya yang lain.
Selain itu, Jokowi juga merupakan pemimpin yang selalu mau mendengar masukan dan pendapat orang lain.
“Tapi beliau akan galak, kalau kita enggak kerja. Beliau (juga) galak juga bila kita hanya membuat happy-happy. Enggak suka dia. Dia (juga) tahu kalau ada yang bohong,” papar Erick, seperti dikutip dari detik.com
Bagaimana dengan sosok KH Maruf Amin?
Sebagai ulama besar dan lama menjadi politisi sejak muda, Erick juga menangkap kesan Kiai Maruf sebagai sosok yang tidak petantang-petenteng. Maruf juga sangat terbuka dan mau menerima masukan.
“Cuma lawan bicaranya yang mungkin karena dia seorang ulama besar, jadi suka sungkan. Pokoknya, keduanya itu figur yang bagus. Kalau pun ada kekurangan, ya itu manusiawi. Karena yang sempurna hanya milik yang di atas,” ujar Erick sambil mengacungkan telunjuknya.