beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta izin untuk memanggil capres petahana Joko Widodo dengan sebutan ‘Cak Jancuk’. Apa kata Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin?
Awalnya, Fadli mengaku tidak percaya istilah kata ‘jancuk’ itu disematkan ke Jokowi. Dia pun meminta izin kepada TKN Jokowi untuk memanggil Jokowi dengan sebutan ‘Cak Jancuk’.
“Saya tuh antara percaya dan tidak percaya, apa betul ada gelar itu, kalau boleh gelar itu diterima, bolehkah kita sekarang memanggilnya ‘Cak Jancuk?” kata Fadli Zon di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).
Dia menyebut alasannya meminta izin karena khawatir, jika dia menyebut Jokowi dengan sebutan itu, akan dianggap melakukan ujaran kebencian.
“Jangan sampai nanti kalau gelar itu diterima, terus kita memanggil kepada yang bersangkutan ‘Cak Jancuk’, nanti hate speech (ujaran kebencian). Kalau boleh, dari sekarang kita memanggil dengan sebutan ‘Cak Jancuk’ gitu,”tuturnya.
Soal sebutan ‘Cak Jancuk’ untuk Jokowi itu merupakan gelar yang diberikan MC relawan Forum Alumni Jatim dalam acara deklarasi di kawasan Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Sabtu (2/2).
Disebutkan, ‘cak’ merupakan singkatan dari cakap, agamis, dan kreatif. Sedangkan ‘jancuk’ kependekan dari jantan, cakap, ulet, dan komitmen.
Pertanyaan Fadli ini kemudian dibalas oleh anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Eva Kusuma Sundari, dia mempersilakan Fadli menyebut nama itu, namun dengan satu syarat, yaitu Fadli diharuskan membumbui kalimat ‘Cak Jancuk’ itu dengan nada sayang.
“Itu bisa diubah jadi kebencian kalau yang menyebutkannya Fadli Zon. Dia sendiri akan dipersoalkan. Dia sayang nggak sama Pak Jokowi?” kata anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Eva Kusuma Sundari, kepada wartawan, Senin (4/2).
Menurut Eva, ungkapan ‘jancuk’ yang disematkan para relawan itu bermakna panggilan sayang. Berbeda dengan Fadli yang dinilai Eva mempunyai makna lain dalam mengartikan ‘Cak Jancuk’ itu.
“Tone-nya itu rasa sayang, dan ‘jancuk’ itu bukan makian, tapi kan kependekan dari jantan, cakap, ulet itu. Nadanya sayang,” ucap Eva
“Kalau Fadli punya kapasitas menyayangi Jokowi dan menerima singkatan yang Surabaya itu, ya nggak apa. Tapi kalau untuk mengejek, kemudian tidak disertai dengan konsistensi dia selama ini, ya artinya dia sedang memanipulasi ‘jancuk’ untuk kepentingan yang lain,” imbuhnya, seperti dikutip dari detik.com
Terakhir, Eva menegaskan agar Fadli lebih baik tidak usah menyebut Jokowi dengan sebutan ‘Cak Jancuk’. Sebab, menurutnya Fadli saja sering menjatuhkan performa Jokowi dengan puisi-puisinya yang merendahkan Jokowi, berbeda dengan tim dan relawan Jokowi yang menyematkan ‘Jancuk’ itu dengan nada sayang dan tulus.
“Jadi nggak usah ikut-ikutanlah, Fadli Zon. Kami sudah tahu dia nyebut Pak Jokowi pakai puisi saja dengan merendahkan. Aku menyangsikan Pak Fadli menyebut ‘jancuk’ seperti kami tulus menyebut ‘jancuk’,” tegas Eva.