Beritaenam.com, Jakarta – Ferry Mursyidan Baldan, , mantan menteri Agraria dan Tata Ruang yang kini Timses Prabowo-Sandiaga, melempar kritik terhadap salah satu program Joko Widodo (Jokowi) yaitu pembagian sertifikat tanah. NasDem menangkis kritik itu.
Ferry menangkap kesan bahwa pembagian sertifikat gratis oleh presiden seolah-olah hanya menampilkan peran presiden. Dia tidak mempersoalkan aksi presiden itu, namun menurutnya dengan aksi itu seolah-olah peran semua pihak yang berperan menjadi tertutupi.
“Ya sah-sah saja, tapi ya biar nanti rakyat saja yang menilai. Memang bagusnya semua dilibatkan bahwa memang ada proses, ada peran dari kepala desa, camat, bupati atau walikota, Badan Pertanahan Nasional sendiri dan lain-lain tidak ujug-ujug dari presiden terus diserahkan. Penegasan bahwa ada proses itu penting,” kata Ferry di sela-sela Deklarasi Relawan Prabowo-Sandi Kedu Raya di Kebumen, Jateng, Minggu (14/10/2018).
Ferry, yang kini menjabat Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, berpendapat seharusnya perlu ada penegasan bahwa sertifikat tanah itu bisa sampai di tangan warga melalui sebuah proses. Ada pula sejumlah orang yang berperan penting dalam prosesnya.
“Yang perlu ditegaskan lagi masyarakat harus tahu bahwa semuanya ada proses,” tegasnya.
Kritik itu lalu ditangkis NasDem. NasDem balas menyinggung pencopotan Ferry dari kabinet.
“Kalau orang yang dimundurkan berarti kerjanya nggak bagus. Gitu saja. Jadi nggak usah mengkritik lah,” ujar Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago saat dihubungi, Minggu (14/10/2018).
Menurut NasDem, tidak ada permasalahan jika Jokowi turun langsung membagikan sertifikat tanah. NasDem heran dengan Ferry yang baru bisa mengkritik setelah tak menjabat sebagai menteri.
“Saya kira nggak ada masalah. Kalau dulu dia nggak teriak-teriak, kenapa sekarang dia teriak-teriak? Dulu presiden bagi sertifikat dengan beliau, kenapa sekarang baru teriak? Gitu saja urusannya. Nggak fair lah,” cetus Irma.