[ad_1]
Angelina Jolie bisa dibilang salah satu sutradara perempuan yang berhasil menelurkan film berkualitas, di samping karirnya sebagai seorang aktris. Tak hanya Angelina Jolie, berikut beberapa karya sutradara perempuan lain yang tak kalah kece. Wajib ditonton nih!
Greta Gerwig di Lady Bird yang berhasil menarik perhatian banyak orang
Lady Bird | www.vox.com
Sang tokoh utama Christine yang lebih suka dipanggil Lady Bird, menganggap hidupnya membosankan. Ia terjebak di kota kecil dan harus bersekolah yang kolot. Suatu ketika, ia sadar bahwa kota besar tak selalu bisa memberinya kenyamanan.
Film ini punya banyak unsur cerita yang kalau dirangkum mungkin akan mirip kisah kebanyakan remaja di dunia.
Frances Ha, karya asyik lain dari Greta Gerwig
Frances Ha | www.bfi.org.uk
Semua terlihat mudah di awal, menyewa apartemen bersama kawan agar bisa menghemat biaya hidup dan mulai ikut audisi tanpa menyerah. Namun, semua berubah saat kawan seapartemennya memilih untuk meninggalkannya saat keadaan ekonomi sedag genting.
Ini mengharuskannya bertahan hidup di tengah kota besar yang tak ramah. Film ini cocok buat kamu yang mungkin sedang mengalami kegalauan dalam menentukan arah hidup. Relateable juga bagi kamu yang suka dengan penggambaran kehidupan orang dewasa yang lebih realistis dari film biasanya.
Frozen dari Jennifer Lee kelihatan dari arah ceritanya yang beda dengan kebanyakan dongeng Disney
Frozen | collider.com
Bukan pangeran, bukan kesatria, tetapi kedua saudari itu sendiri yang bisa menyelamatkan Kerajaan mereka. Film ini menambah daftar penggambaran putri independen selain Merida (Brave), Mulan, dan Pocahontas.
Baca juga: Bocoran Fakta dan Cerita di Frozen 2
They dari sutradara Anahita Ghazvinizadeh yang menggambarkan kebingungan remaja
They | www.indiewire.com
Orangtuanya memfasilitasinya dengan menyuntikkan hormon yang bisa menghambat pubertas demi membantunya menentukan jenis kelamin apa yang menurutnya bisa ia pilih. Namun, kebimbangannya justru bertambah karena ia mulai lupa usianya yang sebenarnya seiring ia masih belum mengalami pubertas.
Film yang disutradarai Anahita Ghazvinizadeh ini berakhir dengan kegamangan yang makin menjadi-jadi, tetapi tetap seru ditonton.
I Am Not a Witch, film satir tentang menjadi perempuan di Afrika
I Am Not a Witch | www.youtube.com
Tak tahu apa yang harus dilakukan, ia mengikuti adat istiadat yang dipercaya warga setempat. Film ini merupakan sebuah komedi satir yang menyentil. Betapa susahnya menjadi wanita di Afrika dengan adat yang tak tahu apa tujuannya.
The Breadwinner, film animasi yang ambil latar Afghanistan yang disutradarai Nora Twomey dan Angelina Jolie
The Breadwinner | variety.com
Suatu saat, sang Ayah ditangkap dan dipenjara oleh Taliban karena dianggap membelot. Dengan tertangkapnya ayah Parvana, otomatis tak ada keluarga laki-laki di keluarganya yang mencari nafkah. Di sana, tak ada wanita yang boleh bepergian tanpa didampingi keluarga laki-laki.
Parvana pun menyamar menjadi anak laki-laki atau yang dikenal di sana sebagai bacha posh. Kisah tentang bacha posh bukan pertama kali ini diangkat dalam film atau novel, tetapi film ini salah satu penggambaran terbaik yang pernah ada.
Leave No Trace, film tentang kesehatan mental karya Debra Granik
Leave No Trace | www.filmblerg.com
Suatu ketika, sang anak melanggar aturan sang ayah yang membuat keduanya harus berurusan dengan polisi. Mereka pun diberi kesempatan untuk hidup selayaknya keluarga biasa, namun semua tidak semudah yang dibayangkan.
Sang anak yang menginjak usia remaja merasa tertantang dengan dunia yang baru. Sementara sang ayah masih dengan PTSD-nya merasa tak nyaman berada di sekitar banyak orang. Film ini mungkin akan mengingatkanmu pada film yang punya cerita mirip berjudul Captain Fantastic (2016).
The Kindergarten Teacher karya Sara Colangelo yang memantik diskusi
The Kindergarten Teacher | www.vanityfair.com
Ia pun nekat menculik anak itu dengan tujuan awal membantunya mengoptimalkan kemampuan menulisnya. Namun, apakah semua semudah dan sesederhana bayangannya? Banyak diskusi yang muncul dari film ini. Salah satunya kemungkinan bahwa sang guru mungkin seorang pedofilia.
Ada juga yang mencoba membalikkan fakta bagaimana kalau guru dan murid tersebut bertukar gender, apakah ceritanya bisa sekompleks film ini, sebab orang cenderung berpikir buruk pada laki-laki dewasa daripada perempuan dewasa.
[ad_2]
Source link