Beritaenam.com, Jakarta – Penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi, Go-Jek menyatakan tingkat keraguan penumpang terhadap keterampilan driver Go-Jek perempuan cukup tinggi.
Hal tersebut terlihat dari peringkat pembatalan pemesanan (cancellation rate) driver perempuan yang lebih tinggi dari driver laki-laki.
Chief Public Policy and Government Relations GO-JEK, Shinto Nugroho, mengatakan berdasarkan data internal Go-Jek, angka cancellation rate driver perempuan lebih tinggi 2,7 persen dari driver laki-laki.
“Persepsi seperti ini dapat berpengaruh kesempatan mitra driver perempuan untuk memperoleh pendapatan,” kata dia, dalam acara ‘Road Safety for Women: Perempuan, Ayo Berkendara Aman’, di Kantor Go-Jek, Jakarta, Selasa (27/11).
“Padahal sudah sama-sama capek, kepanasan. Tidak fair karena memiliki keterampilan yang juga mumpuni dalam mengendarai motor dengan aman serta menjaga keselamatan penumpang,” lanjut dia.
Meski demikian, dia menyampaikan angka cancellation rate driver perempuan yang tinggi tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan driver yang bersangkutan. Sebab, masih banyak layanan Go-Jek yang dapat diambil oleh driver perempuan.
“Kita punya cukup banyak layanan. Kalau tidak dapat (perjalanan dibatalkan), (driver perempuan) bisa ambil Go-Food, Go-Send,” jelas Shinto.