beritaenam.com, Jakarta – Hingga Kamis (3/1/2018) dini hari tadi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, Gunung Anak Krakatau mengalami 60 kali gempa letusan , 32 kali gempa embusan dan satu kali gempa tektonik.
Dari Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau mendeteksi 60 gempa letusan dengan amplitudo 16-30 mm dan durasi 38-120 detik.
Sementara gempa embusan terjadi 32 kali dengan amplitudo 8-28 mm dan durasi 39-145 detik dan gempa tektonik terjadi sekali dengan amplitudo 13 mm, dengan durasi durasi 100 detik.
Data dari Stasiun Sertung di Selat Sunda juga menunjukkan tremor menerus masih meliputi gunung api tersebut.
Selain itu, selama 2 Januari 2019 pukul 00.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB, Pos Pengamatan juga memantau adanya asap kawah bertekanan sedang hingga kuat berwarna putih, kelabu, dan hitam tebal dengan tinggi 200-1.500 meter di atas puncak kawah.
Dilansir dari Antara, Gunung api di dalam laut dengan ketinggian saat ini 110 meter dari permukaan laut (mdpl) dari sebelumnya 338 mdpl tersebut sepanjang pengamatan tidak memperdengarkan suara dentuman.
Berdasarkan hasil pengamatan itu, pusat vulkanologi menyimpulkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau masih pada Level III (Siaga), dan merekomendasikan warga/wisatawan tidak mendekati radius lima kilometer dari kawah.