beritaenam.com, Jakarta – Gunung Rinjani di Lombok akan dibuka di awal April 2019. Akan ada batasan pendaki dalam pendakian mendatang.
Sebelum pendakian dibuka, kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono, Selasa (12/3/2019), akan ada survei. Survei itu sebagai persiapan awal.
“Naiknya nanti di Sabtu-Minggu ini sampai Selasa. Setelah survei akan ada rapat-rapat yang menentukan pembukaannya,” kata dia
Untuk diketahui bahwa kantor BTNGR yang ada di dua jalur utama masih rusak parah. Pihaknya akan membuat pos darurat atau menumpang di kantor lain untuk melayani turis atau pendaki.
“Kantor resor kita di Sembalun dan Senaru rusak total. Nanti kita pakai kantor sementara dan kita siapkan secara darurat,” ujar Sudiyono.
Sistem pendakian Gunung Rinjani
Sudiyono menjelaskan bahwa selama vakumnya pendakian Gunung Rinjani selaku tempat wisata di Lombok yang populer, pengelola memperbaiki sistemnya. Sistem ini adalah tiket online pada para pendaki yang sebelumnya masih manual.
“Kita pakai tiket karcis robek dan mulai November kemarin kita pakai tiket online,” kata Sudiyono.
Selain itu, Sudiyono menjelaskan pula adanya pembatasan jumlah wisatawan. Ia menyebut sistemnya akan seperti pemesanan tiket pesawat sampai pengelolaan sampah.
“Kita batasi pendakian seperti naik pesawat, pasti terbatas. Kalau kuota habis tiket nggak keluar dan harus pesan di hari lain. Pengelolaan sampah juga ada sistem pack in pack out dengan barang yang dibawa naik akan didata apa saja yang berpotensi menjadi sampah dan turun dicek lagi apa saja,” urai dia.
Dilansir detik.com, ada pula check in check out, yakni tiket yang sudah dipesan akan ada barcode. Tiket itu menentukan pendaki akan turun dan naik dari jalur mana dan harus lapor.
“Kita juga ada pengendalian pengunjung dengan adanya petugas yang naik ke atas secara random mengecek izin pendaki untuk mencegah pendaki ilegal,” imbuh dia menambahkan.