Site icon Beritaenam.com

Hadiri Hari Santri Nasional di Kalteng, Ma’ruf Amin: Jokowi Sudah Bangun Infrastruktur Hingga Papua

KH Ma'ruf Amin' disambut dengan meriah oleh warga NU Kalimantan Tengah yang akan menggelar perayaan Hari Santri Nasional di Asrama Haji, Palangkaraya, di Jalan G.Obos, Selasa (23/10/2018).

Beritaenam.com, Palangkaraya – Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin menyatakan pemerintah sudah membangun infrastruktur di daerah hingga wilayah Papua. Ma’ruf pun bercerita warga Papua menyebut pembangunan itu dari Presiden Jokowi.

“Kemarin Gubernur Papua bertemu saya mengatakan kalau di Papua itu, orang Papua bilang jalan siapa? Jalan Jokowi, Rumah siapa? Rumah Jokowi, uang di sampaikan ke sana? uang Jokowi,” ujar Ma’ruf Amin saat sambutan acara Hari Santri Nasional di Asrama Haji Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (23/10/2018). Acara tersebut dihadiri ratusan santri dan pejabat Pemprov Kalteng.

Mantan Rais Aam PBNU itu menilai pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla mempunyai dampak positif bagi warga Papua. Ma’ruf mengatakan warga merasakan daerah Papua diperhatikan oleh pemerintah pusat.

“Orang papua merasakan daerah mendapatkan perhatian pemerintah pusat. Maka itu kita maksimalkan agar antardaerah tidak terjadi disparitas (jarak),” ujar Ma’ruf.

Selain itu, dia mengatakan perlu meningkatkan produk nasional agar berkompetisi pada era global. Misalnya, harga coklat yang murah di Sulawesi Selatan sekitar Rp 1.000, namun apabila dijual di Singapura harganya naik menjadi Rp 20 ribu.

“Kita juga meningkatkan produk, jangan sampai produk nasional ada kesenjangan sehingga tidak bisa bersaing produk global. Kita beri nilai tambah, saya berikan contoh coklat di Sulawesi Selatan harga seribu, dibawa ke Singapura dioles-oles sedikit harganya Rp 20 ribu berarti ada nilai tambah 19 ribu yang diambil. Besok Rp 19 ribu jangan diberikan orang lain tapi berikan kepada rakyat,” ucap Ma’ruf, seperti dikutip dari detik.com

Contoh lain, diamenyebutkan harga kopi di Indonesia USD 1 per kilo. Namun saat dijual Starbuck, harga kopi tersebut mencapai Rp 50 ribu.

“Kopi itu kita jual 1 dolar sekilo, 5 dolar berarti 75 ribu. Dijual Starcbuck di Indonesia satu cangkir Rp 50 ribu, satu kilo 60 cangkir kali Rp 50 ribu berarti Rp 3 juta. Berarti jual Rp 75 ribu kita beli Rp 3 juta, ada nilai tambah Rp 2,9 juta diambil orang, besok uang ini jangan berikan orang lain,” jelas dia.

Exit mobile version